Wilayah Kerja CPP akan dikelola penuh PT BSP

id SKK Migas, BSP, CPO, Migas

Wilayah Kerja CPP akan dikelola penuh PT BSP

Kegiatan temu ramah SKK Migas Sumbagut, BOB PT BSP Pertamina Hulu. (ANTARA/Bayu Agustari Adha)

Pekanbaru, (ANTARA) - Wilayah kerja Coastel Plains and Pekanbaru CPP (CPP Block) akan alih operator dari Badan Operasi Bersama (BOB) PT Bumi Siak Pusako (BSP) - Pertamina Hulu kepada PT Bumi Siak Pusako pada Agustus mendatang.

Dalam rangka mendukung kelancaran tersebut, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas BumiKantor Perwakilan Sumatera Bagian Utara mengadakan silaturahmi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa dan awak media di Riau. Kepala Departemen Humas SKK Migas Perwakilan Sumbagut Yanin Kholison menuturkan, pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya Manusia secara resmi menetapkan dan menyerahkan pengelolaan wilayah kerja CPP 100 persen atau penuh ke PT BSP mulai 9 Agustus mendatang.

"Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan perkembangan terkini terhadap progres capaian perkembangan pengelolaan Blok CPP menjelang perpanjangan operator sekaligus mulai mengenalkan PT. BSP yang kelak akan menjadi operator kepada perwakilan organisasi wartawan, insan media dan organisasi mahasiswa," katanya.

Dikatakannya, penyerahan pengelolaan wilayah kerja CPP 100 persen ini akan menjadi momen penting bagi daerah. Jika tahun lalu merupakan alih kelola dari operator asing ke BUMN, kali ini dari BOB PT BSP dan Pertamina Hulu yang telah mengelola bersama-sama akan melepaskan kegiatan operator dalam 20 tahun ke depan, 100 persen dikelola oleh PT BSP.

Hal ini menjadikan PT BSP sebagai Badan Usaha Milik Daerah kedua di Riau yang mendapatkan kepercayaan penuh mengelola ladang minyak. "Ke depan, kita harapkan proses ini perpanjangan dapat berjalan lancar sehingga PT BSP bisa melanjutkan apa yang ditinggalkan dari operator BOB PT BSP Pertamina Hulu dan mendukung target komitmen kerja pasti untuk menjawab tantangan decline untuk peningkatan produksi," ungkapnya.

Ia menuturkan, melalui SKK Migas, pemerintah telah menetapkan target produksi minyak 1 juta barel orr hari pada 2030 mendatang. Oleh karena itu, pihaknya memerlukan dukungan semua stakeholder.

"Untuk mencapai itu kami melakukan komunikasi intensif dengan berbagai pihak terkait, salah satunya media yang menjadi mitra penting untuk memberikan informasi kepada publik tentang capaian dan kontribusi industri hulu migas," imbuhnya.

Dalam agenda ini, dilakukan diskusi yang menghadirkan narasumber Kepala Departemen Humas SKK Migas Perwakilan Sumbagut Yanin Kholison, Pjs. General Manager BOB PT BSP Pertamina Hulu Airlangga P Akbar, dan Sekretaris Perusahaan PT BSP Riki Hariansyah.