Jakarta (ANTARA) - Industri makanan dan minuman (mamin) PT Chateraise Indonesia Manufacturing, yang merupakan joint venture Kelompok Usaha Gobel dengan Chateraise Group asal Jepang, siap meningkatkan kolaborasi dengan petani dan peternak setelah operasi pabrik di Citeurup, Bogor, Jawa Barat.
Kolaborasi itu diharapkan dapat membantu petani dan peternak meningkatkan kualitas dan nilai tambah produk mereka, sehingga mampu memenuhi standar bahan baku industri makanan dan minuman yang tinggi.
“Salah satu daya saing produk kami adalah menggunakan bahan baku alami dan dipasok langsung dari petani dan peternak,” kata Direktur PT Chaterase Indonesia Manufacturing Regi Datau lewat keterangannya di Jakarta, Rabu.
Usai peluncuran pabrik Chateraise di Citeurup, ia mengatakan kehadiran Chaterase di Indonesia diawali ketertarikan Rachmat Gobel sebagai Pimpinan Kelompok Usaha Gobel saat berkunjung ke pabrik Chateraise kaki Gunung Fuji Jepang pada 2015.
Melalui konsep Farm Factory, Chateraise melakukan kolaborasi dengan petani dan peternak dan sekaligus melakukan transfer teknologi untuk menghasilkan produk dengan bahan baku yang berkualitas dan alami.
Kerja sama Chateraise-Gobel didasari oleh mutual trade benefit. Pada awalnya semua produk Chateraise Jepang untuk dijual di Indonesia, dan kemudian dilanjutkan mendirikan pabrik di Indonesia.
“Grand Opening ini adalah bukti keseriusan dan komitmen Chateraise-Gobel dalam meningkatkan investasi dan keinginan untuk mengembangkan kolaborasi dengan petani dan peternak di Indonesia,” kata Regi.
Dengan jaringan yang begitu luas di berbagai negara, lanjutnya, pabrik Chateraise Indonesia juga berpeluang untuk dikembangkan sebagai basis produksi untuk ekspor.
Industri makanan dan minuman berperan besar dalam pertumbuhan perekonomian nasional. Pada 2021 kontribusinya terhadap industri nonmigas mencapai 38,05 persen dan 6,61 persen total Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
Selain itu industri itu juga tercatat sebagai sektor yang paling melibatkan usaha kecil dan mikro mencapai 1,6 juta unit dan menyerap tenaga kerja sekitar 3,6 juta orang.
Dalam beberapa tahun terakhir industri makanan dan minuman tumbuh di atas rata-rata sektor industri manufaktur lainnya. Sebelum pandemi COVID-19 pertumbuhannya sekitar 7-9 persen per tahun dan saat pandemi tetap tumbuh 1,58 persen pada 2020 dan 2,54 persen pada 2021. Pada 2022 industri tersebut diperkirakan tumbuh 5-7 persen.
Baca juga: Kemenperin sebut industri makanan dan minuman siap beroperasi pada situasi normal baru
Baca juga: Optimalkan Potensi Industri Makanan Hingga Swasembada Pangan
Berita Lainnya
Dewi Sandra berikan dukungan untuk Palestina di forum Brave Beauty Summit Qatar
16 May 2024 17:09 WIB
Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara kini berstatus awas
16 May 2024 16:57 WIB
Komang Ayu tuntaskan rubber game dan berhak maju ke perempat final Thailand Open
16 May 2024 16:53 WIB
BRK Syariah bahas sinergi dan optimalisasi keuangan melalui sukuk negara
16 May 2024 16:44 WIB
Kementerian PUPR segera bangun 200 unit rumah bagi korban banjir di Sumatera Barat
16 May 2024 15:42 WIB
Kesaksian Farid relawan MER-C asal Indonesia bertahan di Gaza
16 May 2024 15:18 WIB
Lion Parcel bidik peningkatan volume pengiriman hingga 50 persen pada 2024
16 May 2024 14:59 WIB
7.418 jamaah calon haji Embarkasi Surabaya sudah berada di Madinah
16 May 2024 14:50 WIB