Jakarta (ANTARA) - Sekarang ini tekanan yang dialami seorang ibu seusai melahirkan cukup berat. Selain harus beradaptasi dengan tugas barunya, para wanita ini juga harus berhadapan dengan komentar yang menghakimi atau mencela tentang cara melahirkan hingga pola asuh anak.
Tindakan merendahkan, mencela atau menghakimi seorang ibu tentang keputusan melahirkan secara normal atau sesar, mengasuh anak hingga perubahan fisik yang berubah bisa masuk dalam kategori mom shaming.
Mom shaming mampu melukai hati para ibu yang dapat berujung stres hingga tak sedikit yang depresi.
Baca juga: Penderita diabetes diminta rutin cek kesehatan mata
Psikolog, Grace Eugenia Sameve, M.A, M.Psi, mengatakan bahwa faktanya, pelaku mom shaming justru berasal dari lingkungan terdekat, baiknya dilakukan secara sengaja atau tidak.
Menurut Grace, hal pertama yang harus dilakukan saat menghadapi mom shaming adalah mengenali diri sendiri terlebih dahulu.
"Daripada menyalahkan diri kita, lebih baik kita mengenali. Kalau kita udah merasa enggak nyaman, kita atasi, yang bisa kita lakukan adalah mengelola emosi kita," ujar Grace dalam webinar Hansaplast dikutip Sabtu.
Untuk mengatasi perasaan tidak nyaman atas komentar tersebut, ibu dapat mengkomunikasikan masalah ini kepada orang-orang terdekat khususnya yang lebih tua.
Baca juga: Kementerian Kesehatan sediakan saluran siaga bagi warga yang jalani isolasi mandiri
"Menurut saya tidak ada salahnya kita menyampaikan kalau dampak dari pertanyaan atau pernyataan mereka itu lebih banyak keburukannya dibanding benefit-nya," kata Grace.
Untuk membahas masalah tersebut, cara menyampaikannya pun harus diperhatikan dengan benar. Jangan sampai, hal ini justru malah memancing perdebatan dan berujung pertengkaran.
Grace juga mengatakan terkadang pertanyaan atau pernyataan orang lain bisa menjadi inspirasi yang tidak sempat terpikirkan oleh kita.
"Daripada kita menerima semuanya langsung mentah-mentah, ada baiknya kita kroscek ke tenaga-tenaga ahli yang terpercaya. Misal pertanyaan terkait kesehatan anak, bisa tanya ke dokter spesialis anak," ujarnya.
Baca juga: Benarkah menangis pengaruhi kesehatan kulit? Begini penjelasannya
Berita Lainnya
Menaker Yassierli sebut miliki JKP sebagai langkah mitigasi hadapi PHK
26 November 2024 17:03 WIB
Presiden Prabowo naikkan Rp2 juta untuk guru non-ASN dan 1 gaji pokok untuk ASN
26 November 2024 16:54 WIB
Majelis Permusyawaratan Rakyat resmi bentuk Kaukus Kebangsaan dan Pembangunan Berkelanjutan
26 November 2024 16:48 WIB
Telkomsel hyper AI terapkan teknologi self-adaptive feedback terbaru bersama ZTE untuk perkuat jaringan 4G di Makassar dan Kendari
26 November 2024 16:28 WIB
Ini upaya BPBD DKI Jakarta agar TPS aman dari banjir saat pilkada
26 November 2024 16:19 WIB
Di hadapan Presiden Prabowo dan MBZ, Menteri ESDM sepakati kerja sama energi
26 November 2024 16:14 WIB
Akademisi: Indonesia berpotensi tinggi kembangkan industri dirgantara dalam negeri
26 November 2024 16:07 WIB
Presiden Prabowo Subianto panggil menteri-menteri bahas bansos hingga gaji guru
26 November 2024 15:40 WIB