Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati memberikan apresiasi terhadap kinerja BRI dalam mengangkat potensi sektor usaha ultra mikro di Indonesia.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, Menkeu Sri Mulyani menyebutkan strategi go smaller, go shorter, dan go faster semakin efektif dalam menjangkau lebih banyak nasabah. Pemberdayaan sektor ultra mikro tersebut juga sejalan dengan upaya Indonesia mewujudkan salah satu agenda prioritas G20, yakni inklusi keuangan.
“BRI, Pegadaian dan PNM, nanti kita lihat apakah integrasinya bisa dibuat makin baik sehingga tadi bisa me-reach 45 juta yang unbankable itu,” katanya.
Terlebih, lanjutnya, BRI dipercaya untuk memimpin Holding Ultra Mikro bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Konsolidasi tersebut dipercaya bisa semakin meningkatkan sektor mikro dan ultra mikro lebih cepat untuk naik kelas.
“Ini yang menjadi sesuatu yang harus kita lihat bersama sehingga target kita dari sisi jumlah yang unbankable menjadi bankable menjadi lebih tinggi. Karena dengan holding tersebut biaya menjadi lebih terjangkau,” ujarnya.
Sejak resmi terbentuk pada 13 September 2021, Holding Ultra Mikro ditargetkan bisa menjangkau 30 juta pelaku ultra mikro yang belum tersentuh layanan keuangan formal. Di tahap selanjutnya, holding diberi target untuk melayani seluruh pelaku ultra mikro yang mencapai 45 juta.
Holding Ultra Mikro sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong inklusi keuangan. Seperti diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan inklusi keuangan bisa menyentuh 90 persen pada 2024.
Di sisi lain, Sinergi BRI, PNM dan Pegadaian dinilai Sri Mulyani dapat berimplikasi positif terhadap efisiensi kinerja perseroan. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut berharap BRI Group dapat menambah jumlah nasabah dan profit before tax, hingga penurunan biaya.
Dengan fundamental yang kokoh, ia percaya BRI Group dapat tumbuh secara berkelanjutan dan berkontribusi bagi pemberdayaan UMKM di Indonesia. Hal tersebut juga didorong oleh membaiknya kondisi makro ekonomi sehingga menimbulkan potensi pertumbuhan permintaan kredit.
“LDR (Loan to Deposit Ratio)-nya masih di bawah 90 persen ya, ini artinya punya ruangan yang sangat banyak, tinggal demand side-nya. Kalau ekonominya sudah mulai membaik pasti banyak UMKM yang sekarang butuh pendanaan, jadi Pak Narso (Direktur Utama BRI Sunarso) pasti bisa mencapai dua kali lipat,” kata Menkeu.
Menanggapi tantangan dari Menkeu tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso menyatakan kesiapan menjadi kunci di balik optimisme BRI dalam mencapai target tersebut.
Aspek permodalan BRI yang semakin kokoh berkat pelaksanaan rights issue senilai Rp95,9 triliun di mana BRI mendapat dana segar dari investor public sebesar Rp41 triliun. Dana itu, kata Sunarso, bakal menjadi amunisi tambahan untuk menggenjot ekspansi kredit sektor ultra mikro dan UMKM.
Baca juga: Kredit mikro BRI tumbuh seiring dengan pelaku usaha adaptif
“Lumayan challenging, tahun 2024 harus menyentuh 45 juta pelaku ultra mikro dan tahun ini ditargetkan menambah nasabah baru 5 juta. Sekarang eksistingnya adalah BRI sudah melayani 8,1 juta ultra mikro, Pegadaian 5,9 juta, dan PNM 11,2 juta. Mudah-mudahan dapat terus kita tambah bersama-sama dan infrastrukturnya kita siapkan,” ujar Sunarso.
Selain itu, kesiapan modal tersebut juga ditunjang oleh infrastruktur dan integrasi data yang memadai untuk menjaring lebih banyak nasabah. Adapun infrastruktur yang disiapkan untuk sinergi ketiga entitas tersebut adalah konsolidasi kantor layanan supaya lebih efisien melalui “Sentra Layanan Ultra Mikro” atau SENYUM. Ada pula tools digital yang disebut UMi Corner berupa aplikasi di perangkat gawai.
Tahun ini, pihaknya menargetkan memiliki 1000 unit Senyum yang diharapkan dapat memberikan akses yang lebih luas. BRI Group pun mengoptimalkan fungsi dari Agen BRILink yang saat ini telah mencapai lebih dari 500 ribu agen dan tersebar di seluruh Indonesia.
“Ini (infrastruktur dan integrasi data) akan menjadi base dan mudah-mudahan niat kami supaya nanti pemerintah punya program, punya inisiatif dengan berbagai stimulus maka sudah memiliki data yang terintegrasi dan itu adanya di Holding Ultra Mikro ini,” pungkasnya.
Baca juga: BRI dinobatkan sebagai nama bank paling bernilai di Indonesia
Berita Lainnya
BRI sediakan posko mudik BRImo di delapan titik strategis
15 April 2024 11:27 WIB
BRI rayakan HUT ke-26 BUMN dengan menggelar aneka promo di restoran
13 April 2024 15:58 WIB
BRI berhasil masuk daftar 500 merek paling bernilai dan terkuat di dunia
25 March 2024 13:30 WIB
BRI sebut transaksi yang dilayani BRI Link capai Rp1.400 triliun per tahun
07 March 2024 16:27 WIB
Semen Padang-BRI MoU penyediaan dan pemanfaatan jasa perbankan
26 February 2024 19:00 WIB
Bank Rakyat Indonesia salurkan sejumlah bantuan bagi korban bencana erupsi di Flores Timur
05 January 2024 13:47 WIB
HUT ke-128 BRI, nasabah bisa nikmati promo meriah di berbagai merchant
16 December 2023 12:54 WIB
Rumah BUMN Riau dan BRI berikan literasi digital untuk pelaku UMKM
12 October 2023 17:07 WIB