Pemerintah Indonesia angkat tiga isu prioritas melalui forum Transisi Energi G20

id Berita hari inni, berita riau terbaru, berita riau antara, G20

Pemerintah Indonesia angkat tiga isu prioritas melalui forum Transisi Energi G20

Ilustrasi - Siluet pekerja memeriksa instalasi saluran listrik udara. (ANTARA/HO-PLN)

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia mengangkat tiga isu prioritas melalui forum Transisi Energi G20 dalam format Energy Transitions Working Group (ETWG) untuk mendorong percepatan peralihan energi global dari fosil ke energi hijau.

"Pilar transisi energi akan mengangkat tiga isu prioritas, yaitu akses, teknologi, dan pendataan," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif saat peluncuran forum Transisi Energi G20 yang dipantau di Jakarta, Kamis.

Pemerintah Indonesia berharap ketiga isu prioritas itu bisa memberikan hasil persidangan G20 yang lebih konkret guna memperkuat sistem energi global yang berkelanjutan, serta transisi yang berkeadilan dalam konteks pemulihan yang berlanjutan.

Baca juga: Di Forum G20, RI soroti ketersediaan vaksin COVID-19 untuk semua negara

Selain itu, forum transisi energi G20 juga diharapkan dapat mencapai kesepakatan global untuk mengakselerasi transisi energi dan menghimpun komitmen global yang lebih kuat dalam rangka mencapai target akses energi yang tertuang dalam Agenda 2030 sebagai tujuan pembangunan yang berkelanjutan untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi yang bersih dan mengintensifkan pendanaan transisi energi.

"Hasil utama inilah yang diharapkan Presidensi G20 Indonesia sebagai tindak lanjut aksi-aksi pasca COP-26 dan Presidensi G20 sebelumnya," ujar Arifin.

Selaku tuan rumah G20 tahun ini, Indonesia akan mengadakan 150 agenda pertemuan baik fisik maupun non-fisik melibatkan 20.988 delegasi dari para anggota forum tersebut.

Baca juga: Ketua KNTI sebut kekuatan maritim RI harus ditonjolkan selama Presidensi G20

Ratusan pertemuan itu menjadi momen berharga untuk mewujudkan capaian investasi yang ditargetkan oleh pemerintah, terkhusus investasi di bidang energi hijau agar bisa segera mewujudkan kedaulatan energi nasional.

"Indonesia akan menjamu delegasi G20 sebagai tamu kehormatan tidak hanya untuk bersidang dan bernegosiasi, namun juga untuk dapat merasakan keramahtamahan yang hangat khas Indonesia," ucap Menteri Arifin.

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk melaksanakan transisi energi yang berkeadilan dengan tetap memperhatikan pemenuhan kebutuhan energi nasional.

Presidensi G20 akan menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk mendorong pemerintahan dunia agar mewujudkan kebijakan yang berpihak terhadap listrik bersih sekaligus mendukung kedaulatan energi hijau, karena negara-negara anggota G20 merupakan penyumbang sekitar 75 persen permintaan energi dunia.

Baca juga: Indonesia harus suarakan investasi berkelanjutan untuk petani kecil pada G20