Menko PMK Muhadjir Effendy minta semua mahasiswa harus menguasai teknologi informasi

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara

Menko PMK Muhadjir Effendy minta semua mahasiswa harus menguasai teknologi informasi

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan pidato kunci dalam Sidang Terbuka Senat Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan agenda Upacara Milad ke-61 di Kampus UAD Yogyakarta, Senin. (ANTARA/Luqman Hakim)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta mahasiswa dari berbagai jurusan seluruhnya menguasai teknologi informasi jika ingin bertahan dan bersaing saat memasuki dunia kerja di era revolusi industri 4.0.

"Apapun jurusannya, jadi ini sudah bukan lagi fakultas tertentu atau jurusan tertentu yang harus menguasainya," ujar Muhadjir saat menyampaikan pidato kunci dalam Sidang Terbuka Senat Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan agenda Upacara Milad ke-61 di Kampus UAD Yogyakarta, Senin.

Baca juga: Menko PMK himbau masyarakat tanpa kepentingan mendesak diimbau tak lakukan perjalanan

Penguasaan teknologi informasi, menurut dia, semestinya menjadi ilmu generik yang harus dikuasai oleh siapapun untuk bertahan.

"Kalau ingin survive dia harus menguasai paling tidak secara elementer tentang teknologi digital ini," kata dia.

Apabila generasi muda, khususnya para mahasiswa di Indonesia tidak menguasai teknologi informasi, menurut dia, Indonesia akan semakin tertinggal dengan negara atau bangsa lain di dunia.

Baca juga: Menko PMK Muhadjir Effendy nyatakan stunting menentukan perkembangan SDM Indonesia

"Risikonya kita akan semakin tertinggal dan kita akan menjadi bangsa pecundang, bukan lagi menjadi bangsa pemenang," ucap dia.

Oleh sebab itu, Muhadjir meminta seluruh perguruan tinggi, termasuk UAD Yogyakarta mampu menyiapkan SDM yang memiliki penguasaan di bidang teknologi informasi.

Pemerintah, menurut dia, tidak mungkin dapat menyiapkan SDM yang kompeten dan mampu bersaing ke depan tanpa didukung oleh perguruan tinggi.

Menurut dia, untuk bisa bertahan, lulusan perguruan tinggi harus mampu menyesuaikan kebutuhan industri atau jika tidak harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

Setiap tahun, kata dia, setidaknya tercatat sebanyak 3,6 juta orang di Indonesia lulus dari SMA/SMK, dan 1,3 juta sampai 1,4 juta orang di lulus dari perguruan tinggi.

"Jadi paling tidak dibutuhkan 3,6 juta lapangan pekerjaan per tahun. Ini tidak mudah apalagi ditambah dengan pandemi COVID-19 terpaksa semuanya mengalami koresi," kata dia.

Baca juga: Menko PMK: Antisipasi gelombang tiga COVID-19 jangan abaikan perputaran ekonom

Baca juga: Menko PMK geser hari libur, agar penularan COVID-19 tidak meluas