Bakamla RI jelaskan situasi di Laut Natuna Utara

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Natuna

Bakamla RI jelaskan situasi di Laut Natuna Utara

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Aan Kurnia. (ANTARA/ HO-Bakamla RI)

Jakarta (ANTARA) - Bakamla RI menjelaskan situasi di Laut Natuna Utara bahwa di sana memang terdapat banyak kapal asing, karena wilayah merupakan pintu masuk dari dan keluar lalu lintas kapal yang melalui Selat Sunda dan Selat Malaka.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Bakamla RI Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita menjelaskan kata "ribuan" (kapal) yang disampaikan Sestama Bakamla Laksda TNI S Irawan bermakna umum, tidak dalam waktu yang berdekatan dan juga mencakup Laut China Selatan.

Baca juga: Bakamla RI bersama Dubes Jepang bahas kerja sama keamanan dan keselamatan laut

"Laut Natuna Utara berbatasan langsung dengan Laut China Selatan," kata Wisnu dalam keterangan tertulis yang diterima di Batam, Kepri, Sabtu.

Wisnu menyampaikan, Bakamla telah mengajukan rekomendasi kebijakan dan strategi menghadapi situasi di perbatasan termasuk di Laut China Selatan ke Kemenko Polhukam.

Baca juga: Bakamla RI jalani pelatihan jarak jauh dengan Jepang Coast Guard

Dalam rekomendasi Bakamla, untuk menghadapi situasi di wilayah perbatasan, diperlukan tidak saja kehadiran aparat, melainkan juga pelaku ekonomi termasuk nelayan dan kegiatan eksplorasi ESDM serta penelitian.

Saat ini Bakamla tengah menyusun rencana aksi terkait rekomendasi kebijakan tersebut, satu di antaranya mendorong konsep pembentukan Nelayan Nasional Indonesia yang bertujuan mendorong kehadiran pelaku ekonomi sekaligus mendukung kegiatan monitoring di wilayah penangkapan ikan di LNU

Sementara itu Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Aan Kurnia menegaskan bahwa situasi di Laut Natuna Utara tetap aman terkendali saat ini. Nelayan tidak perlu khawatir serta dapat tetap beraktivitas sebagaimana biasanya.

Baca juga: Bakamla usir kapal Yunani lalu lalang di ALKI III