Kabul (ANTARA) - Warga Afghanistan yang memiliki dokumen sah akan dapat melakukan perjalanan di masa depan kapan saja mereka mau, kata seorang pejabat senior Taliban pada Jumat (27/8) dalam pidato yang disiarkan televisi.
Pidato pejabat senior Taliban itu bertujuan untuk memupus kekhawatiran bahwa kelompok itu merencanakan pembatasan keras terhadap kebebasan di Afghanistan.
Baca juga: Taliban akan minta bantuan teknis dari Qatar dalam mengoperasikan bandara Kabul
"Perbatasan Afghanistan akan terbuka dan orang-orang akan dapat melakukan perjalanan kapan saja masuk dan keluar dari Afghanistan," kata Sher Mohammad Abbas Stanikzai, wakil kepala komisi politik Taliban.
Pesan itu disampaikan Taliban ketika ribuan orang berjuang untuk mendapatkan penerbangan terakhir yang meninggalkan bandara Kabul sebelum batas waktu operasi evakuasi negara-negara Barat berakhir pada pekan depan.
Sambil menyerukan agar rakyat Afghanistan bersatu membangun kembali negeri, Stanikzai mengatakan orang-orang yang terlatih dan berpendidikan harus kembali bekerja.
Baca juga: Taliban siap ambil alih kendali bandara Kabul
"Lapangan (kerja) disiapkan untuk para dokter, insinyur, dan guru yang dibutuhkan Afghanistan dan untuk orang-orang dari setiap profesi, baik sipil atau militer. Semua diundang untuk memulai pekerjaan mereka," katanya.
Pernyataan itu disampaikan setelah ada pernyataan terpisah yang menyerukan agar tenaga kesehatan wanita kembali bekerja.
Pesan tersebut menekankan upaya Taliban untuk meyakinkan warga Afghanistan dan masyarakat internasional bahwa kelompok itu tidak berencana menerapkan kembali aturan keras seperti sebelumnya.
Baca juga: Taliban minta seluruh tenaga kesehatan perempuan untuk kembali bekerja
Kejadian mengerikan di luar bandara Kabul, ketika seorang pelaku bom bunuh diri menewaskan sedikitnya 92 orang pada Kamis (26/8), telah memberikan gambaran dramatis tentang ketakutan yang dirasakan banyak orang Afghanistan yang berpendidikan tinggi pada prospek kehidupan di bawah pemerintahan Taliban.
Nilai mata uang Afghanistan anjlok, banyak bank masih tutup, dan harga pangan naik dengan cepat.
Baca juga: 28 anggota Taliban di antara yang tewas dalam ledakan di bandara Kabul
Keadaan itu membuat kehidupan sehari-hari menjadi jauh lebih sulit bagi banyak warga Afghanistan sejak pemerintah resmi Afghanistan dukungan negara-negara Barat runtuh secara dramatis pada pertengahan Agustus.
Stanikzai menegaskan bahwa Taliban menyambut baik bantuan dari negara-negara yang ingin memainkan peran positif di Afghanistan, walaupun pihaknya tidak akan menerima campur tangan asing dalam urusan internal Afghanistan.
Baca juga: Menlu Retno Marsudi diminta lanjutkan lobi internasional demi perdamaian Afghanistan
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil sebut kenaikan PPN 12 persen tak pengaruhi harga BBM
19 December 2024 16:58 WIB
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB