Bulog Riau mulai bangun infrastruktur modern rice milling plant

id Rice milling plant, bulog riau kepri, bulog riau

Bulog Riau mulai bangun infrastruktur modern rice milling plant

Kabulog Riau Kepri Bakhtiar AS saat meninjau sawah siap panen belum lama ini. (ANTARA/dok)

Pekanbaru (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Wilayah Riau-Kepri mulai membangun infrastruktur modern rice milling plantdi sentra penghasil padi setempat guna menghasilkan beras berkualitas premium.

"Di Riau akan dilaksanakan juga secara bertahap. Saat ini infrastruktur tersebut baru dibangun di sentra-sentra produksi," kata Kepala Bulog Riau-Kepri Bakhtiar AS kepada ANTARA di Pekanbaru, Jumat.

Bakhtiar AS mengatakan hal itu mengikuti kebijakan pusat Bulog Riau-Kepri membuat kajian terkait rencana pembangunan sentra modern rice milling plant di daerah guna memaksimalkan produksi beras dari serapan gabah petani.

"Beberapa waktu lalu kita sudah diminta untuk membuat kajian terkait rencana tersebut dan sudah diusulkan ke kantor pusat," katanya.

Terkait waktu realisasi di Riau-Kepri, Bulog hanya menunggu arahan dari pimpinan, namun untuk persiapan infrastruktur sudah dimulai dibangun guna mengejar sesuai rencana pusat tahun 2022.

Sebelumnya Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menargetkan tahun 2022 Bulog hanya akan memproduksi beras berkualitas premium sebagai hasil dari pembangunan modern rice milling plant di 13 wilayah sentra produksi beras Indonesia.

"Mudah-mudahan awal 2022 kita sudah memiliki modern rice milling plant di 13 wilayah yang memproduksi beras. Ini bukti komitmen kita untuk menjaga ketahanan pangan dan kondisi beras. Ini dalam proses penyelesaian infrastrukturnya," kata Budi Waseso di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Budi Waseso menjelaskan modern rice milling plant yang sedang dibangun berfungsi untuk mengubah gabah yang dibeli langsung dari petani, kemudian dihasilkan menjadi beras berkualitas premium.

Bulog akan membeli gabah dari hasil panen petani untuk stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP), selanjutnya proses pengeringan hingga penggilingan akan dilakukan sendiri oleh Bulog. Jadi Bulog tidak perlu lagi membeli dari petani dalam bentuk beras sehingga meringankan beban biaya petani yang berasal dari proses penjemuran atau penggilingan.

Budi Waseso menjelaskan beras premium yang dihasilkan dari pabrik penggilingan beras modern milik Bulog akan dijual seharga beras medium. Hal itu lantaran biaya produksi beras premium tersebut setara dengan biaya produksi beras medium.

Dalam penggilingan beras modern tersebut juga tersedia silo untuk menyimpan gabah yang dibeli dari petani untuk menjaga kualitas gabah yang akan diolah menjadi beras. Gabah tersebut hanya akan diproduksi menjadi beras apabila ada kebutuhan untuk pendistribusian CBP, sehingga kualitas beras pun terjaga tanpa ada kerusakan.

Ke depannya, kata Budi Waseso, pendistribusian beras CBP seperti dalam kegiatan Bantuan Beras PPKM yang diberikan gratis kepada masyarakat untuk meringankan beban selama pandemi COVID-19 ini diberikan dengan beras berkualitas premium. Saat ini beras CBP yang digunakan untuk program Bantuan Beras PPKM menggunakan beras berkualitas medium sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Selain itu ia juga mengusulkan agar anggota TNI-Polri dan ASN mengonsumsi beras premium produksi Bulog tersebut yang bisa dibeli dengan harga kualitas beras medium.

Baca juga: Penyaluran beras bantuan di Meranti membuat warga antre berjam-jam

Baca juga: Waka DPRD Riau ingatkan penyaluran beras PPKM harus tepat sasaran