Media Center PON Jaga Akses Jurnalis

id media center, pon jaga, akses jurnalis

Pekanbaru, (antarariau) - Media center Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XVIII di Riau mengaku selalu menjaga akses agar pekerjaan dari para jurnalis tidak menjadi terganggu karena bermasalah pada jaringan.

"Karena teman-teman jurnalis disatu saat sedikit, tapi disaat yang lain banyak. Nah ketika banyak ini aksesnya harus dijaga, karena tak jarang jaringan yang bermasalah," kata ujar General Manager Policy, Government and Public Affair PT Chevron Pacific Indonesia, Usman Slamet, di Pekabaru, Ahad.

Media center yang dikelola oleh PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) merupakan bagian kerjasama dengan Pengurus Besar PON, dananya bersumber dari CPI sebesar Rp62 miliar untuk PON ke-XVIII atau sekitar 87 persen dan selebihnya dari "cost recovery" sehingga logo BPMIGAS turut ditampilkan. Lebih lanjut Usman mengatakan, untuk masalah akses pihaknya sangat berharap dari teman-teman jurnalis ketika misalnya ada "spot" yang agak lambat cepat melapor ke bagian teknologi informasi sehingga bisa dideteksi apa yang salah.

Dalam hasil riset yang dilakukan, salah satu yang dibutuhkan jurnalis adalah koneksi internet yang cepat dan pihaknya juga berupaya untuk menyediakannya harus ekstra hati-hati terutama dalam menjaga kecepatan yang stabil.

Sebagai pengegola media center, Chevron selalu mengupayakan agar akses atau "speed-nya" cepat, seperti diawal-awal berdirinya media center beberapa jurnalis merasakan manfaat dari tempat itu.

"Salah satu jurnalis pernah bilang pada kami, bahwa kalau biasanya kirim video memakan waktu 30 menit sampai satu jam, tapi media center ini bisa sekitar 25 menit saja. Jadi itu yang berusaha kami jaga," ujarnya.

Dia juga mengaku, kalau dengan pihak ketiga, pihaknya tidak ada kerjasama.

Jadi Chevron benar-benar beli akses tidak berupa kerjasama yang spesifik, kalau intenet pihaknya membeli "bandwith" sekitar Rp140-an juta untuk dua bulan karena nanti dipakai untuk paralympic.

"Fungsi media center ini sampai paralympic digelar pada tanggal 7-14 Oktober 2012, jadi tutupnya sampai 15 Oktober," katanya menjelaskan.

Gedung perpustakaan wilayah Soeman Hasibuan yang disulap menjadi tempat media center juga membutuhkan genset, karena punya perpustakaan kapasitasnya rendah sehingga pihaknya harus menyediakan genset agar teman-teman jurnalis bisa bekerja dengan nyaman.

Tapi Chevron berbagai langkah yang diambil itu tidak sempurna seratus persen, tapi pihaknya tetap berupaya secara optimal berkoordinasi dengan PB PON.

Setiap harinya ratusan jurnalis dari media cetak dan elektronik selalu menggunakan fasilitas di media center dalam menyelesaikan tugasnya meliput PON ke-XVIII di Riau dari tanggal 9-20 September 2012.