Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau terus menggencarkan Program Kampung Iklim (ProKlim) dan adopsi pohon, untuk meningkatkan kapasitas adaptasi oleh masyarakat dan pemangku kepentingann terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca.
"Proklim dan adopsi pohon sangat penting diterapkan di seluruh kabupaten/kota sekaligus upaya mendukung program Gubernur Riau terkait program "Riau Hijau" itu," kata Kepala DLHK Riau Maamun Murod di Pekanbaru, Jumat.
Murod menjelaskan, ProKlim adalah program berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, dalam meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya, serta memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan.
Tentunya program ini, katanya, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tingkat lokal sesuai dengan kondisi wilayah.
"Sedangkan program adopsi pohon bertujuan memperbaiki hubungan ekologi dan ekonomi juga melalui partisipasi masyarakat. Diharapkan, dengan melibatkan masyarakat akan mencegah perusakan hutan seperti penebangan kayu alam dan kegiatan ilegal lainnya," katanya.
Salah satu progran kampung iklim yang telah dilaksanakan Kementerian KLHK dan Dinas LHK Riau yakni di Kota Pekanbaru yang dipusatkan di Kelurahan Tobek Godang, Kecamatan Bina Widya, yang menjadi salah satu Kampung Iklim di Indonesia.
"Nantinya semua kabupaten/kota di Riau akan menerapkan Proklim ini. Termasuk program Adopsi pohon, agar program Riau Hijau yang dicanang Pak Gubernur Riau dapat terlaksana dengan baik," katanya.
Proklim adalah program berlingkup nasional dikelolasejak tahun 2012 dalam mendorong masyarakat melakukan peningkatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca serta memberikan penghargaan terhadap upaya-upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim itu.