Washington (ANTARA) - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan setelah pertemuan puncak dengan Presiden AS Joe Biden pada Jumat (16/4), Jepang akan melakukan pembicaraan dengan China dan berbicara tentang hak asasi manusia, tetapi juga menekankan perlunya membangun hubungan yang stabil dan konstruktif dengan Beijing.
Pada sebuah acara yang diselenggarakan oleh lembaga pemikir Pusat Studi Strategis dan Internasional Washington setelah seharian melakukan pembicaraan dengan Biden, Suga mengatakan Jepang akan "dengan tegas bersuara" tentang masalah-masalah seperti Myanmar, Xinjiang dan Hong Kong dan bekerja dengan komunitas internasional untuk mengupayakan tindakan konkret.
"Kebijakan dasar Jepang tentang masalah yang tertunda yang disebabkan oleh China adalah dengan tegas mengatakan apa yang harus ditegaskan dan mendesak China untuk mengambil tindakan tertentu," katanya. "Pada saat yang sama kita harus bekerja untuk membangun hubungan yang stabil dan konstruktif dengan China."
Baca juga: Suga menangkan posisi pemimpin partai berkuasa Jepang, gantikan Shinzo Abe
Baca juga: Indonesia sambut kunjungan PM Jepang Yoshihide Suga
Sumber: Reuters
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Berita Lainnya
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB