Washington (ANTARA) - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan setelah pertemuan puncak dengan Presiden AS Joe Biden pada Jumat (16/4), Jepang akan melakukan pembicaraan dengan China dan berbicara tentang hak asasi manusia, tetapi juga menekankan perlunya membangun hubungan yang stabil dan konstruktif dengan Beijing.
Pada sebuah acara yang diselenggarakan oleh lembaga pemikir Pusat Studi Strategis dan Internasional Washington setelah seharian melakukan pembicaraan dengan Biden, Suga mengatakan Jepang akan "dengan tegas bersuara" tentang masalah-masalah seperti Myanmar, Xinjiang dan Hong Kong dan bekerja dengan komunitas internasional untuk mengupayakan tindakan konkret.
"Kebijakan dasar Jepang tentang masalah yang tertunda yang disebabkan oleh China adalah dengan tegas mengatakan apa yang harus ditegaskan dan mendesak China untuk mengambil tindakan tertentu," katanya. "Pada saat yang sama kita harus bekerja untuk membangun hubungan yang stabil dan konstruktif dengan China."
Baca juga: Suga menangkan posisi pemimpin partai berkuasa Jepang, gantikan Shinzo Abe
Baca juga: Indonesia sambut kunjungan PM Jepang Yoshihide Suga
Sumber: Reuters
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB