Jakarta (ANTARA) - Sebagian Anda yang mendapatkan jadwal vaksinasi COVID-19 pada pertengahan atau akhir April ini yang diperkirakan sudah memasuki bulan Ramadhan tak perlu khawatir tentang puasa Anda ataupun efek samping vaksin pada Anda.
Para pakar kesehatan salah satunya Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Yoga Aditama mengatakan orang-orang aman untuk divaksinasi COVID-19 saat selama berpuasa di bulan suci Ramadhan.
Baca juga: Malaysia nyatakan vaksin COVID-19 AstraZeneca aman digunakan
"Vaksin dalam puasa Ramadhan tentu aman saja, sama seperti vaksinasi di bulan biasa," kata dia kepada ANTARA, Kamis (9/4) malam.
Menurut Mantan Dirjen P2P & Kepala Balitbangkes itu, kalaupun ada keluhan maka sebaiknya Anda melaporkannya pada petugas kesehatan. Namun sejauh ini, keluhan terkait vaksin sebatas pegal, kemerahan dan bengkak pada lokasi yang disuntik.
Tak semua orang merasakan keluhan saat divaksin dan Shara, seorang awak media yang baru mendapatkan dosis pertama vaksin pada akhir Maret lalu, salah satunya.
Di sisi lain, kolega Shara, Iit yang sudah menyelesaikan dua dosis vaksin mengaku hanya merasa pegal beberapa saat di bagian yang disuntik walaupun saat itu dia dalam kondisi kurang tidur.
Lalu, apakah ada perbedaan pada respon imun antara orang yang divaksin saat berpuasa dan tidak? Kepala Laboratorium di Fakeeh University Hospital, Dubai, Dr. Palat Menon mengiyakan. Menurut dia, respon imun dua kali lebih efektif pada orang yang berpuasa.
"Saya akan menyarankan orang untuk melakukan vaksinasi COVID-19 saat mereka berpuasa. Pertama, mereka tidak boleh melewatkan kesempatan untuk divaksinasi karena takut akan beberapa efek samping. Kedua, respon imun dikatakan dua kali lebih efektif saat orang berpuasa," tutur dia seperti dikutip dari Gulf News.
Dia menuturkan, saat seseorang berpuasa 12 jam, baik untuk tujuan keagamaan atau medis, makrofag dalam sistem kekebalan bekerja lebih cepat, membersihkan semua puing atau sel yang sakit atau mati dan juga racun.
"Proses ini disebut autophagy dan selama periode ini sistem imun menjadi sangat sensitif dan efektif. Puasa intermiten diketahui efektif untuk diabetes, tuberkulosis dan pengelolaan gangguan metabolisme lainnya. Jadi vaksinasi selama periode puasa baik-baik saja," kata dia.
Kalau memungkinkan, Anda bisa memilih waktu menjelang waktu berbuka puasa apabila khawatir mengalami efek samping, menurut dokter spesialis patologi klinis di Medeor Hospital Laboratory, Dr.Gunjan Mahajan.
"Bila memungkinkan, orang yang takut menderita efek samping dapat memilih beberapa jam sebelum buka puasa untuk mendapatkan suntikan, melanjutkan untuk istirahat dan kemudian mendapatkan kembali energi ketika mereka mengakhiri puasa untuk hari itu," tutur Mahajan.
Namun, bisa juga Anda memilih untuk mendapatkan vaksinasi di pagi hari segera setelah sahur karena secara medis, tidak ada kontraindikasi vaksinasi selama puasa.
Baca juga: Sinovac klaim vaksin COVID-19 buatannya aman digunakan bayi dan remaja
Baca juga: Menko Perekonomian Airlangga minta gencarkan kampanye menonton di bioskop dengan aman
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Berita Lainnya
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB