Jakarta (ANTARA) - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin pagi enam kali mengeluarkan guguran lava pijar dengan jarak luncur 700 meter menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan persnya menyebutkan bahwa Gunung Merapi enam kali meluncurkan guguran lava pijar ke arah barat daya, arah hulu Kali Krasak dan Boyong, dari pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB.
Baca juga: Gunung Merapi kembali luncurkan awan panas guguran hingga sejauh 2 km
Selama periode pengamatan itu, menurut BPPTKG, Gunung Merapi juga mengalami 11 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-35 mm selama 15-55 detik dan dua kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-4 mm selama 5.48-5.88 detik.
Asap kawah tidak teramati keluar dari puncak kawah Gunung Merapi, yang selama periode pengamatan dinaungi awan mendung dan diliputi angin yang bertiup lemah hingga sedang ke arah timur.
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga, dengan potensi bahaya akibat letusan diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak.
Baca juga: Akademisi jelaskan kaitan antara letusan gunung api dengan pemanasan global
Baca juga: Gunung Merapi luncurkan awan panas guguran hingga sejauh 1,8 kilometer
Pewarta: Luqman Hakim
Berita Lainnya
Xiaomi Indonesia tawarkan tablet Pad 6S Pro dengan harga Rp7,9 jutaan
03 May 2024 13:48 WIB
Menko Luhut sebut pemerintah sedang menghitung subsidi untuk BBM bioetanol
03 May 2024 13:37 WIB
KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak tinjau persiapan panen raya padi di Merauke
03 May 2024 13:17 WIB
Puluhan legislator AS desak Joe Biden halangi serangan Israel ke Rafah
03 May 2024 13:05 WIB
KSAU dan Prabowo Subianto bahas hal penguatan pertahanan udara
03 May 2024 12:17 WIB
Masyarakat Indonesia didorong lebih banyak konsumsi teh tanpa pemanis
03 May 2024 12:10 WIB
Sejumlah hal yang perlu diketahui soal metode perawatan kulit Sandwich Retinol
03 May 2024 12:01 WIB
MUI minta ICC untuk tidak ragu dalam menangkap PM Benjamin Netanyahu
03 May 2024 11:44 WIB