Pekanbaru (ANTARA) - Tim patroli politik uang Bawaslu Kabupaten Indragiri Hulu menemukan 146 amplop berisi Rp50 ribu Selasa (8/12), sebelum pemungutan dan perhitungan suara Pilkadadi daerah tersebut.
"Malam tadi saya mendapat informasi bahwa telah ditemukan amplop dalam kantong plastik hitam yang diduga akan digunakan untuk mempengaruhi pemilih pada pemungutan suara," kata Ketua Panwas Kecamatan Rengat Barat, Jaya Syahputra Nasution melalui keterangan tertulisnya kepada media di Pekanbaru, Rabu.
Kejadian bertempat di salah satu desa di Kecamatan Rengat Barat. Petugas mencurigai kendaraan yang melintas di jalan desa tersebut dan menghentikannya serta memeriksa dua penumpangnya.
Hasil pemeriksaan, Panwas menemukan satu kantong plastik hitam yang berisi satu kotak berisi 146 amplop yang di dalamnya terdapat pecahan Rp50 ribu.
Temuan tersebut langsung disampaikan PKD kepada Panwas Kecamatan Rengat Barat yang pada saat itu berpatroli di lokasi lain. Kedua pembawa uang digiring ke Mapolsek Rengat Barat.
Sesampainya di Mapolsek, pelaku diminta membuka kantong plastik dan meminta PKD bersama-sama terduga mengeluarkan isi kantong plastik tersebut dan didapati sebanyak 146 amplop, 11 lembar surat keputusan relawan dengan jumlah 115 orang, serta salinan Daftar Pemilih Sementara .
Jaya yang saat itu bersama anggota Panwascam lain langsung melakukan Pleno dan melakukan regristrasi temuan tersebut dan meminta Bawaslu Inhu untuk mengambil alih temuan itu dikarenakan Proses Penanganan Pelanggaran Pemilihan berada di Bawaslu Kabupaten.
Setibanya di Polsek, petugas melontarkan beberapa pertanyaan kepada salah satu terduga yang berinisial S terkait maksud dan tujuan membawa uang dalam amplop.
Berdasarkan penjelasan terduga S, uang itu akan dipergunakan untuk honor relawan yang ada di daerahnya yaitu di desa Tani Makmur.
S yang merupakan salah seorang warga Rengat Barat menerima uang dari kawannya yang berinisial R. S mengatakan bahwa dirinya bersama 6 orang kawannya merupakan Koordinator Desa tim pemenangan salah satu Paslon.
Berdasarkan pengakuan S, diketahui bahwa jumlah TPS di Desa Tani Makmur ada lima dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 1.639 orang.
Selain itu, S juga mengakui bahwa uang yang rencananya akan diberikan kepada 115 relawan.
Mulianto, anggota Bawaslu Inhu yang hadir melakukan pleno dengan dua anggota lainnya via daring karena satu orang rekannya sedang tidak sehat sedangkan satu lagi sedang patroli di daerah terpencil.
Dalam Rapat Pleno via daring, Bawaslu Inhubersama pihak sentra Gakkumdu akan digelar rapat di kantor Bawaslu Inhu.
Bawaslu Inhu berhasil meminta keterangan dari terduga S, sedangkan Terduga R saat di Polsek meminta izin untuk mengambil KTP di rumah. Namun hingga pukul 03.00 WIB hari inj terduga R tidak kembali.
Baca juga: 50 armada tim patroli politik uang dilepas Bawaslu RI dan Kapolda Riau
Baca juga: Masyarakat dua kecamatan di Meranti deklarasikan tolak politik uang
Berita Lainnya
Dugaan bagi-bagi uang saat kampanye di Siak patut diselidiki Bawaslu
21 November 2024 17:28 WIB
Polsek Pinggir ajak warga hindari politik uang
13 November 2024 15:08 WIB
Polsek Dumai Kota ingatkan warga tak terlibat politik uang
18 October 2024 13:06 WIB
Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi imbau pemuda tolak politik uang
16 October 2024 9:57 WIB
Polsek Kelayang : Pemuda jangan trgiur politik uang
15 October 2024 10:40 WIB
Polsek Kawasan Pelabuhan Dumai ingatkan masyarakat tolak politik uang
14 October 2024 9:10 WIB
Polsek Medang Kampai imbau masyarakat tak tergiur politik uang
07 October 2024 11:20 WIB
Kapolsek Pasir Penyu ajak waspadai politik uang
04 October 2024 15:54 WIB