Luhut pastikan pemerintah tetap akan promosikan pariwisata komodo

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Komodo

Luhut pastikan pemerintah tetap akan promosikan pariwisata komodo

Pengunjung menyaksikan sejumlah komodo di Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Jum'at (7/12/2018). Pulau Rinca yang merupakan zona inti Taman Nasional Komodo, dihuni lebih dari 1.500 ekor komodo, sementara di Pulau Komodo populasinya berjumlah sekitar 1.300 ekor. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/ama.)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pemerintah akan tetap mempromosikan pariwisata komodo di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ia meyakinkan, pembangunan yang dilakukan di destinasi pariwisata tersebut dilakukan untuk bisa menjaga keberlangsungan hewan langka tersebut.

"Komodo ini satu-satunya di dunia jadi kita harus jual," kata Luhut dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Anggota DPD asal NTB menilai proyek wisata premium bisa musnahkan komodo

Luhut mengakui pemerintah memang melakukan pembangunan proyek wisata Pulau Komodo dengan alasan komersil. Namun, tidak berarti pemerintah mengabaikan pelestarian binatang langka tersebut.

"Itu kan ada Pulau Rinca dan Pulau Komodo, tinggal nanti kita putuskan pulau mana yang mungkin kita akan jadikan massive tourism, mana pulau yang akan kita bikin jadi six stars. Kalau orang mau ke sana ya harus bayar mahal. Kalau dibilang komersil, ya memang harus komersil karena kita mau rawat binatang ini," katanya.

Luhut juga meminta Gubernur NTT untuk bisa menggandeng konsultan atau ahli kelas dunia untuk menata pariwisata premium seperti Taman Nasional Komodo itu.

Menteri BUMN Erick Thohir dalam rakornas tersebut juga menjelaskan Labuan Bajo, NTT memang diarahkan menjadi destinasi pariwisata premium. Arahan itu dilakukan agar ada diferensiasi dengan destinasi pariwisata lain seperti Mandalika, NTB.

"Labuan Bajo diharapkan dengan green, premium destination sehingga jadi target sendiri," katanya.

Baca juga: Warga bersikeras tolak penutupan Pulau Komodo karena curiga ada motif lain

Baca juga: Populasi komodo hanya sekitar 1.500 ekor


Pewarta: Ade irma Junida