Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta seluruh umat Islam khususnya di Indonesia untuk tidak ikut dalam arus berpikir yang sempit karena cara berpikir tersebut hanya akan menimbulkan sifat intoleran, melahirkan paham radikal, hingga membenarkan kekerasan dalam penyelesaian masalah.
"Saya tidak ingin umat Islam ikut dalam arus berpikir sempit, seperti sebagaimana fenomena yang muncul belakangan ini. Cara berpikir sempit itu melahirkan pola pikir radikal, yang menjustifikasi kekerasan dalam menyelesaikan masalah," kata Wapres dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin dorong penguatan BMT untuk dikembangkan di negara lain
Hal itu disampaikan Wapres Ma’ruf Amin saat menyampaikan pidato kunci pada web seminar dengan tema Peran Umat Islam Indonesia dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia Unggul Menuju Indonesia Emas 2045, yang diselenggarakan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanudin Banten secara virtual pada Senin (16/11).
Wapres mengatakan pemahaman umat Muslim terhadap ajaran agama Islam tidak seharusnya tekstual tanpa mempertimbangkan perkembangan ilmu pengetahuan untuk kehidupan yang lebih baik. Ma’ruf juga menjelaskan bahwa wahyu pertama yang diturunkan Nabi Muhammad adalah iqra, yang mengandung makna tidak sekadar membaca.
"Karena ilmu pengetahuan yang membawa kehidupan menjadi lebih baik. Membaca, memahami, dan kemudian pada gilirannya menjalankan ilmu dan pengetahuan yang dipelajari adalah merupakan makna utama dari wahyu tersebut,” tegasnya.
Apabila seluruh umat Islam berpegang pada makna tersebut, lanjutnya, maka pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk menuju Indonesia Emas di tahun 2024 akan dapat tercapai.
"Masalah utama dalam peran umat Islam untuk pengembangan SDM justru adalah bagaimana umat Islam mampu mengatasi hambatan yang dihadapi, antara lain soal cara berpikir sempit dan tidak terbuka terhadap perkembangan. Umat Islam juga harus adaptif, mampu menangkap peluang serta memiliki kemampuan dalam memanfaatkan perkembangan teknologi," jelasnya.
Wapres juga mengatakan bahwa kemajuan bangsa Indonesia sangat tergantung pada peran dan kualitas umat Islam, karena sebagian besar penduduk di Indonesia merupakan muslim.
"Dengan jumlah penduduk muslim yang hampir mencapai 90 persen dari total populasi Indonesia, maju mundurnya bangsa dan negara ini akan sangat tergantung pada peran umat Islam," ujarnya.
Baca juga: Jubir: Wapres Ma'ruf Amin dan Rizieq Shihab berhubungan baik, kalau mau pulang silakan
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin sebut moderasi beragama di Indonesia mulai dilirik dunia
Pewarta: Fransiska Ninditya
Berita Lainnya
Direksi BRK Syariah bersama Wamen Dikdasmen RI hadiri Milad ke 112 Muhammadiyah
19 December 2024 10:16 WIB
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB