Jakarta (ANTARA) - Stres bisa merugikan tubuh, mulai dari mengganggu pola tidur Anda, pencernaan, siklus menstruasi wanita. Lalu apa juga demam?
Mengacu pada Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat, MedlinePlus yakni saat seseorang mengalami suhu di atas 37,2 -37,5 ° Celcius, sementara suhu tubuh normal diperkirakan sekitar 36-37,2 ° Celcius.
Baca juga: Kasus demam babi Afrika kembali terkonfirmasi di Jerman
Dokter di Cleveland Clinic, Donald Ford seperti dilansir Health mengatakan, stres dapat menyebabkan beberapa perubahan fisiologis kulit memerah tetapi tidak mengubah suhu inti tubuh.
Di sisi lain, dokter spesialis penyakit dalam di NYU Langone, Ramiro Jervis mengungkapkan, jika pasien datang dengan demam, dokter mereka kemungkinan besar akan mencari penyebab selain stres, seperti infeksi.
Tetapi meskipun stres mungkin tidak dapat menyebabkan demam secara langsung, kondisi ini masih dapat menyebabkan kerusakan serius pada tubuh Anda yang secara tidak langsung dapat menyebabkan demam.
Menurut Ford, secara khusus, menahan stres untuk jangka waktu yang lama dapat melemahkan atau mengubah sistem kekebalan tubuh Anda. Saat kekebalan tubuh turun, Anda lebih rentan terhadap infeksi virus. Jadi, memiliki tingkat hormon stres yang lebih rendah dapat melindungi Anda dari penyakit.
Demam psikogenik
Demam psikogenik seperti diungkap jurnal Temperature pada tahun 2015 menggambarkan penyakit psikosomatis terkait stres yang terutama terlihat pada wanita muda.
Penulis makalah, Takakazu Oka menuturkan, suhu tubuh inti yang tinggi dapat disebabkan oleh stres psikologis.
"Beberapa pasien mengalami demam tinggi saat mereka dihadapkan pada peristiwa emosional, sedangkan yang lain menunjukkan demam ringan yang terus-menerus berlangsung selama berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun, baik selama atau setelah situasi stres kronis," tutur dia.
Beberapa orang ketika dihadapkan pada peristiwa emosional dapat mengalami demam 40° Celcius. Namun, ada juga yang menunjukkan demam ringan yang terus-menerus, yakni 37-38 ° Celcius.
Stres saat ini belum disebut sebagai penyebab resmi demam. Jika Anda demam, pertimbangkan segera berkonsultasi dengan dokter untuk mencari tahu penyebabnya, terutama jika mengalami gejala lain seperti kesulitan bernapas.
Baca juga: Dari Jakarta alami demam, Anggota DPRD Riau terkonfirmasi COVID-19
Baca juga: Selain demam dan batuk, ini jadi pertanda Anda terinfeksi virus corona
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Berita Lainnya
RAPP dukung percepatan penurunan stunting di Riau
07 May 2024 17:04 WIB
Kebaya bisa jadi identitas budaya Indonesia berbasis kelokalan
07 May 2024 16:58 WIB
Kemenag umumkan daftar penempatan hotel jamaah calon haji Indonesia di Makkah dan Madinah
07 May 2024 16:49 WIB
Dokter: Jangan sepelekan rasa haus, ini tanda dehidrasi yang perlu diwaspadai
07 May 2024 16:43 WIB
Pemprov Sumatera Barat gelar bursa kerja sediakan 1.500 lowongan
07 May 2024 16:39 WIB
Kadin ungkapkan peningkatan infrastruktur air penting capai Indonesia Emas 2045
07 May 2024 16:32 WIB
Dinkes DKI larang warga pakai atap asbes karena bisa picu sejumlah penyakit
07 May 2024 15:59 WIB
Penyanyi Jazz Diana Krall sukses menggelar konser tunggal di Jakarta
07 May 2024 15:50 WIB