London (ANTARA) - Kondisi Paris yang masih dalam pembatasan aktivitas publik dan berlakunya jam malam karena gelombang kedua COVID-19 tidak menyurutkan warga Perancis belajar bahasa Indonesia yang diadakan KBRI Paris secara daring.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Paris, Prof. Warsito kepada ANTARA di London, Kamis mengatakan warga Perancis tetap antusiasme mengikuti Kursus Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) yang digelar secara daring.
Baca juga: Ibu Negara Prancis jalani isolasi mandiri
Dikatakan semester kali ini merupakan semester kedua pelaksanaan kursus BIPA di tengah-tengah pandemi COVID-19 yang menghalangi tidak saja dari Paris juga dari negara lainnya.
Hal ini menjadi pertimbangan utama kursus BIPA tetap dilakukan meskipun tidak di dalam ruang Balai Desa, KBRI Paris seperti biasanya.
Evaluasi tahun lalu dari pelaksanaan kursus daring adalah adaptasi bagi peserta maupun pengajar serta kesulitan mengevaluasi prononsasi.
"Namun, karena masa COVID di Prancis ini sudah sejak awal tahun, maka semua komunitas terdorong untuk beradaptasi dalam bekerja dan belajar secara daring," ujarnya menambahkan sehingga kendala semester lalu tidak lagi terjadi.
Menurut Prof. Warsito, Pelaksanaan kursus BIPA secara daring justru membuka kesempatan bagi peserta di luar Paris bahkan luar Prancis untuk ikut belajar. “Semester lalu ada peserta yang berasal dari Inggris, nah semester ini bahkan ada peserta dari Swedia, Irlandia, dan Belgia. Beberapa peserta juga berasal dari luar Paris seperti Toulouse, Marseille, Orleans, Bordeaux dan Strasbourg,” ujar Prof. Warsito.
Semester ini, kursus BIPA dibuka untuk kelas pemula dan kelas lanjutan serta diikuti lebih dari 58 peserta yang mayoritas berusia 20-40 tahun.
Kursus dimulai pukul 18.30 hingga 20.30 setiap Rabu dan Jumat, masing-masing sebanyak 10 kali pertemuan.
Kelly, peserta kursus dari Belgia mengatakan bahwa sudah lama berminat mempelajari bahasa Indonesia, namun kesulitan karena sebelumnya harus datang ke kedutaan.
Peserta yang lain, Valentin El Sayed dari Toulouse, berjarak sekitar 700 km dari Paris ke arah selatan, yang berprofesi sebagai dosen, mengatakan bahwa ketertarikannya kepada bahasa Indonesia dikarenakan keinginan menjalin kerja sama riset dengan institusi di Indonesia.
Latar belakang profesi peserta kursus bermacam-macam, profesi manajer mendominasi sebanyak 27 persen, pelajar 24 persen dan peserta lainnya berlatar belakang konsultan, engineer dan seniman.
Menurut Warsito, suasana pembelajaran di ketiga kelas BIPA berlangsung secara lancar dan penuh antusias dari para peserta. Para peserta juga mengapresiasi pengajar BIPA yang memiliki kemampuan mendampingi peserta dengan baik.
Baca juga: Dalam 24 jam terakhir, Prancis catat sebanyak 25.086 kasus COVID-19
Baca juga: Prancis akan usir 231 tersangka ekstremis usai pembunuhan terhadap guru
Pewarta: Zeynita Gibbons
Berita Lainnya
Usai hajar Timnas Australia, Erick : Ini wajah baru Indonesia
19 April 2024 16:41 WIB
Kemlu RI sebut veto Amerika Serikat atas keanggotaan Palestina di PBB khianati perdamaian
19 April 2024 16:32 WIB
Ukraina konsolidasikan dukungan Kongres AS jelang pelaksanaan voting untuk bantuan
19 April 2024 16:27 WIB
Pemindahan ASN ke Ibu Kota Nusantara dilakukan bertahap hingga 2029
19 April 2024 16:19 WIB
Memberdayakan botol plastik bekas jadi perahu pengangkut sampah
19 April 2024 16:12 WIB
MUI: Tradisi Lebaran Ketupat tidak bertentangan dengan Islam
19 April 2024 15:56 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno sebut Pulau Bali belum 'overtourism'
19 April 2024 15:44 WIB
BPH Migas awasi distribusi BBM saat arus balik Lebaran di Tangerang, Banten
19 April 2024 15:33 WIB