Jakarta (ANTARA) - Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 yang dibentuk Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek) menjajaki kolaborasi riset terapi pengobatan COVID-19 dengan Instituto Clodomiro Picado (ICP) Costa Rica.
"Melalui program Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19, kami juga membuka peluang bagi luar negeri untuk menjadi mitra strategis, karena program ini memprioritaskan transfer teknologi antar negara untuk mendukung program riset dan inovasi selama masa pandemi COVID-19," kata Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Ali Ghufron Mukti dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, Jakarta, Sabtu.
Baca juga: India telah setujui uji klinis untuk kandidat kedua vaksin COVID-19
Hal itu disampaikan Ghufron pada acara diskusi virtual Discussion on COVID-19 Therapeutic Treatment Model Development in Costa Rica yang diselenggarakan Kemristek bersama Kementerian Luar Negeri.
Dalam diskusi virtual bersama Kedutaan Besar Costa Rica dan Instituto Clodomiro Picado (ICP) itu, Ghufron mengatakan salah satu program dari konsorsium selain melaksanakan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan menghadapi COVID-19 juga membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak di luar negeri.
Melalui kerja sama tersebut, diharapkan mampu mempercepat riset dalam penanganan COVID-19 serta membuka lebih banyak peluang bagi luar negeri untuk menjadi mitra strategis program riset dan inovasi COVID-19.
"Hubungan bilateral antara Republik Indonesia dan Costa Rica memiliki potensi besar yang dapat kita manfaatkan untuk bergabung di bidang riset dan pengembangan untuk memerangi pandemi yang sedang berlangsung," tuturnya.
Pada kesempatan itu, Duta Besar Costa Rica di Jakarta HE Esteban Quirós Salazar menyampaikan pentingnya kolaborasi untuk saling mendukung dalam masa pandemi ini.
Dia menuturkan keterbukaan dan saling berbagi informasi meningkatkan keberhasilan dalam riset bilateral terkait COVID-19 serta membuka peluang kerja sama di berbagai bidang ke depannya.
"Hal ini merupakan kesempatan yang sangat bagus, apalagi di momen yang dunia alami saat ini. Kolaborasi dan kerja sama riset sangat penting, sebab keberhasilan riset di suatu negara akan menjadi lebih baik jika saling berbagi informasi yang dimiliki. Tidak ada keraguan, saya yakin kita bisa bekerja sama dengan baik, selain mewujudkan kerja sama di bidang lain ke depannya," ujar Esteban.
Direktur Instituto Clodomiro Picado (ICP) Costa Rica, Alberto Alape Girón, mengatakan pihaknya saat ini sedang mengembangkan antiserum COVID-19 dari plasma darah pasien.
Pihaknya juga selama puluhan tahun melakukan riset dan pengembangan anti racun ular dan saat ini berupaya berperan aktif dalam riset terkait COVID-19.
Instituto Clodomiro Picado (ICP) sudah berdiri selama 50 tahun, dan program penelitian di institusi itu intensif mengenai ular dan racunnya untuk memproduksi anti racun ular, serta memiliki infrastruktur dan peralatan yang memadai terkait penelitian tentang antibodi.
"Beberapa bulan terakhir kami sedang meneliti untuk mengembangkan antibodi melalui metode plasma convalescent dari pasien COVID-19," ujar Alberto.
Pada akhir Mei 2020, Indonesia menyatakan dukungannya terhadap prakarsa Solidarity Call to Action yang diusulkan oleh pemerintah Costa Rica kepada Badan Kesehatan Dunia (WHO).*
Baca juga: China ungkap hasil uji coba klinis vaksin COVID-19
Baca juga: Vaksin virus corona siap Januari 2021, setelah studi capai kemajuan cepat
Pewarta: Martha Herlinawati S
Berita Lainnya
Menaker Yassierli sebut miliki JKP sebagai langkah mitigasi hadapi PHK
26 November 2024 17:03 WIB
Presiden Prabowo naikkan Rp2 juta untuk guru non-ASN dan 1 gaji pokok untuk ASN
26 November 2024 16:54 WIB
Majelis Permusyawaratan Rakyat resmi bentuk Kaukus Kebangsaan dan Pembangunan Berkelanjutan
26 November 2024 16:48 WIB
Telkomsel hyper AI terapkan teknologi self-adaptive feedback terbaru bersama ZTE untuk perkuat jaringan 4G di Makassar dan Kendari
26 November 2024 16:28 WIB
Ini upaya BPBD DKI Jakarta agar TPS aman dari banjir saat pilkada
26 November 2024 16:19 WIB
Di hadapan Presiden Prabowo dan MBZ, Menteri ESDM sepakati kerja sama energi
26 November 2024 16:14 WIB
Akademisi: Indonesia berpotensi tinggi kembangkan industri dirgantara dalam negeri
26 November 2024 16:07 WIB
Presiden Prabowo Subianto panggil menteri-menteri bahas bansos hingga gaji guru
26 November 2024 15:40 WIB