Bengaluru (ANTARA) - Perusahaan pembuat obat Zydus telah menerima persetujuan dari regulator India untuk memulai penelitian pada manusia (uji klinis) untuk kandidat kedua vaksin COVID-19, kata pihak Zydus, Jumat.
Uji klinis terhadap kandidat kedua vaksin COVID-19 tersebut dilakukan saat jumlah kasus infeksi virus corona baru di India terus melonjak. India merupakan negara terparah keempat yang terkena dampak wabah COVID-19.
Baca juga: Kasus COVID-19 di Amerika Serikat naik terus, kini hampir 55.000 per hari
Vaksin potensial itu menunjukkan "respons kekebalan yang kuat" saat diujicobakan pada hewan, dan antibodi yang dihasilkan mampu menetralkan sepenuhnya virus tipe liar itu, kata Zydus dalam sebuah pernyataan kepada bursa efek India. Zydus adalah bagian dari perusahaan farmasi India Cadila Healthcare Ltd.
Persetujuan regulator India untuk Zydus diberikan beberapa hari setelah perusahaan farmasi pribadi Bharat Biotech mendapat lampu hijau yang sama untuk melakukan uji klinis untuk kandidat vaksinnya.
Zydus akan memulai uji coba vaksinnya kepada manusia bulan ini pada lebih dari 1.000 subjek di berbagai situs di India. Perusahaan itu juga berencana untuk meningkatkan kapasitas produksinya untuk vaksin tandingan guna melayani permintaan India dan global.
Menurut Zydus, tidak ada masalah keamanan bagi kandidat vaksin tersebut dalam studi toksikologi dosis berulang.
Dalam uji coba kandidat vaksin itu pada kelinci, hingga tiga kali dosis manusia yang dimaksudkan ternyata aman, dapat ditoleransi dengan baik dan imunogenik -- mampu menghasilkan respons imun atau kekebalan.
Sejauh ini belum ada vaksin yang disetujui untuk penggunaan komersial dalam melawan COVID-19.
Namun, melampaui selusin dari lebih dari 100 kandidat vaksin secara global saat ini sedang diuji pada manusia, dan beberapa telah menunjukkan potensinya dalam uji coba tahap awal.
Jumlah kasus infeksi virus corona di India telah melampaui 600.000 pada Kamis, yang mengakibatkan 17.834 kematian saat pihak berwenang berjuang untuk menahan pandemi tersebut sambil melonggarkan aturan lockdown.
Hanya Amerika Serikat, Brazil, dan Rusia yang melaporkan lebih banyak kasus COVID-19 daripada India.
Baca juga: Jumlah pasien positif COVID-19 di RSD Wisma Atlet bertambah 25 orang
Baca juga: Jubir: Pasien positif COVID-19 bertambah 1.385 orang, sembuh 789 orang
Sumber: Reuters
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB