Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat, memanggil tiga saksi lagi dalam penyidikan kasus suap terkait pengajuan revisi alih fungsi hutan di Provinsi Riau Tahun 2014.
Tiga saksi diagendakan diperiksa untuk tersangka pemilik PT Darmex Group/PT Duta Palma Surya Darmadi (SUD).
"Hari ini, diagendakan pemeriksaan terhadap tiga orang saksi untuk tersangka SUD terkait tindak pidana korupsi suap pengajuan revisi alih fungsi hutan di Provinsi Riau Tahun 2014," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Tiga saksi, yakni Manager Legal Duta Palma Group Kantor Jakarta Yudi Prasetyo Wibowo serta dua Sekretaris Direksi PT Dulta Palma Group masing-masing Vici Chandra Dharmasatyadi dan Carla Faustina.
Diketahui pada 29 April 2019, KPK telah menetapkan Surya bersama PT Palma Satu dan Legal Manager PT Duta Palma Group Tahun 2014 Suheri Terta (SRT) sebagai tersangka.
Adapun hubungan antara korporasi dengan dua orang tersangka lainnya, yaitu dugaan pertama, perusahaan yang mengajukan permintaan pada mantan Gubernur Riau Annas Maamun diduga tergabung dalam Duta Palma Group yang mayoritas dimiliki oleh PT Darmex Agro.
Surya diduga juga merupakan "beneficial owner" PT Darmex Agro dan Duta Palma Group. Suheri merupakan Komisaris PT Darmex Agro dan orang kepercayaan Surya, termasuk dalam pengurusan perizinan lahan seperti diuraikan dalam kasus ini.
Dalam penyidikan itu, diduga Surya merupakan "beneficial owner" PT Palma Satu bersama-sama Suheri Terta selaku orang kepercayaan Surya daIam mengurus perizinan terkait lahan perkebunan milik Duta Palma Gorup dan PT Palma Satu dan kawan-kawan sebagai korporasi yang telah memberikan uang Rp3 miliar pada Annas Maamun terkait pengajuan revisi alih fungsi hutan di Provinsi Riau kepada Kementerian Kehutanan Tahun 2014.
Oleh karena tersangka Surya diduga merupakan "beneficial owner" sebuah korporasi, dan korporasi juga diduga mendapatkan keuntungan dari kejahatan tersebut, maka pertanggungjawaban pidana selain dikenakan terhadap perorangan juga dapat dilakukan terhadap korporasi.
Perkara itu merupakan pengembangan dari hasil OTT pada 25 September 2014 lalu. Dalam kegiatan tangkap tangan itu, KPK mengamankan uang dengan total Rp2 miliar dalam bentuk Rp500 juta dan 156 ribu dolar Singapura kemudian menetapkan dua orang sebagai tersangka.
Dua tersangka itu, yakni Gubernur Riau 2014-2019 Annas Maamun dan Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Riau Gulat Medali Emas Manurung.
Baca juga: KPK panggil mantan anggota DPRD Kabupaten Bengkalis kasus proyek jalan
Baca juga: Mantan anggota DPRD Kabupaten Bengkalis bantah diperiksa KPK
Berita Lainnya
Jaksa sebut usaha kelapa sawit Surya Darmadi di Riau rusak lingkungan
07 February 2023 21:19 WIB
Surya Darmadi dituntut seumur hidup lantaran korupsi izin kelapa sawit
07 February 2023 16:38 WIB
Surya Darmadi ajukan nota keberatan karena dakwaan sumir
21 September 2022 5:48 WIB
Surya Darmadi rugikan keuangan dan perekonomian negara hingga Rp78,8 triliun
08 September 2022 14:24 WIB
Bos Duta Palma akan ditahan Surya Darmadi selama 20 hari
15 August 2022 16:31 WIB
23 bidang tanah PT Duta Palma di Inhu disita terkait korupsi lahan sawit
11 August 2022 6:06 WIB
KPK mintai keterangan Kadis LHK Riau. Ada apa?
03 August 2020 12:54 WIB
Kadis Perkebunan Riau diperiksa KPK. Ada apa gerangan?
30 July 2020 4:43 WIB