Tanjungpinang (ANTARA) - Seorang pasien berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dalam penanganan COVID-19 di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Selasa, mengatakan, pasien tersebut sempat dirawat di Rumah Sakit Muhamad Sani.
Baca juga: Presiden Jokowi siapkan dana Rp10 triliun untuk pekerja yang kena PHK akibat pandemi COVID-19
"Jenazah akan dibawa ke Pulau Kundur, Karimun dengan prokotol kesehatan," katanya.
Pasien tersebut merupakan pasien pertama yang meninggal dunia yang diduga mengidap COVID-19. Namun belum diketahui riwayat penyakit lainnya.
Dua pasien lainnya dengan penanganan medis yang sama di Batam juga meninggal dunia, kemarin.
Berdasarkan data Dinkes Kepri pada 23 Maret 2020 jumlah PDP mencapai 54 orang, ODP 621 orang, dan negatif 109 orang. Pasien paling banyak berdomisili dan dirawat di Batam.
Sementara pasien positif COVID-19 sebanyak 5 orang, tiga di antaranya di Batam.
"Jumlah orang yang terinfeksi COVID-19 potensial bertambah jika masyarakat tetap keluyuran, dan tidak menerapkan pola hidup sehat," kata Tjetjep.
Baca juga: Mahfud MD ingatkan pentingnya RT/RW dilibatkan dalam mencegah penyebaran virus Corona
Baca juga: Inggris berlakukan "lockdown" tiga pekan
Pewarta : Nikolas Panama
Berita Lainnya
Ricky apresiasi perjuangan tim putri Indonesia capai final Piala Uber 2024
04 May 2024 16:30 WIB
ICC: Ancaman terhadap keputusan Mahkamah bisa dianggap sebagai suatu kejahatan
04 May 2024 16:26 WIB
LPEM UI prediksi ekonomi Indonesia tumbuh 5,15 persen pada kuartal I 2024
04 May 2024 15:41 WIB
Mahasiswa pro-Palestina di Univ. Princeton mulai lakukan aksi mogok makan
04 May 2024 15:34 WIB
Food Station pastikan stok beras aman seiring masuknya masa panen di daerah
04 May 2024 15:28 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo ingatkan ancaman kemajuan teknologi bagi peradaban
04 May 2024 14:54 WIB
Empat stadion dan lapangan di Bali jadi lokasi latihan di Piala Asia Putri U-17
04 May 2024 14:44 WIB
UNRWA sebut perang di Jalur Gaza sama dengan perang terhadap perempuan
04 May 2024 14:38 WIB