Bupati Inhil: Karhutla 2015 cukup memberi pelajaran

id Bupati Inhil, hm Wardan

Bupati Inhil: Karhutla 2015 cukup memberi pelajaran

Bupati Inhil, Muhammad Wardan

Tembilahan (Antaranews Riau) - Bupati Indragiri Hilir Muhammad Wardan menyatakan komitmen perbaikan tata kelola lahan gambut di Kabupaten Inhil. Komitmen tersebut ditegaskan Bupati pada acara 3 Tahun Restorasi Gambut di Indonesia, Selasa (29/1) lalu di Jakarta.

Dia mengungkapkan komitmen koreksi atas tata kelola gambut di Kabupaten Inhil akan diawali dengan memberikan perhatian lebih terhadap pengelolaan gambut. Fokus dan perhatian terhadap pengelolaan gambut, menurutnya, dilakukan salah satu tujuannya adalah untuk mencegah Karhutla yang berpotensi terjadi pada lahan gambut.

Bupati menuturkan, fenomena Karhutla yang terjadi pada tahun 2015 silam telah cukup memberikan pelajaran dan pengalaman berarti tentang pentingnya tata kelola gambut. Lebih lagi, pada pertemuan dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama sejumlah Kementerian/Lembaga, diprediksi akan terjadi kemarau panjang pada tahun 2019 ini.

"Kebakaran gambut seperti yang terjadi pada 2015, telah menghanguskan sekitar 800 ribu hektare dari 2,6 juta hektare lahan gambut dan menimbulkan asap yang sangat pekat hingga menimbulkan korban jiwa. Ini suatu pembelajaran bagi kita untuk lebih fokus mengelola lahan gambut," ucap Bupati pada Acara 3 Tahun Restorasi Gambut yang mengusung tema "Gotong Royong Jaga Gambut" itu.

Dia mengatakan, Karhutla yang terjadi rutin dalam dua dekade terakhir, telah banyak menimbulkan kerugian, baik bagi lingkungan, kesehatan, ekonomi maupun kehidupan sosial masyarakat. Oleh karenanya Pemerintah Kabupaten Inhil tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama.

"Dalam upaya mencegah karhutla nantinya, kita akan tetap berkoordinasi secara intensif, tidak hanya dengan pihak TNI/Polri, namun juga melibatkan peran aktif masyarakat, khususnya yang tinggal di kawasan lahan gambut," tutur Bupati.