Rengat, (Antarariau.com) - Ratusan tenaga kerja PT Inecda Plantation (PT IP) di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau menggelar mogok kerja selama tiga hari sebagai wujud ketidakpuasan atas bonus tahunan yang diterima, sehingga diperkirakan akan berampak kepada kerugian perusahaan.
" Kedua belah pihak akan dipanggil oleh instansi terkait untuk mencapai solusi terbaik," kata Humas Kebun PT Inecda, Indragiri Hulu Joko Dwiyono di Rengat, Rabu.
Ia mengatakan, tenaga kerja yang melakukan aksi mogok adalah dari sektor produksi dan perawatan hingga mandor kebun PT Inecda Plantation, namun yang paling dominan adalah karyawan permanen.
Sejumlah tenaga kerja itu menggelar kegiatan mogok kerja selama tiga hari, sejak Senin (7/5) hingga Rabu (9/5), dalam tuntutanya berharap pihak perusahaan menambah bonus tahunan di luar PKB (perjanjian kerja bersama) atau naik sebesar 255 persen dari gaji.
" Sementara bonus Naker 2018 sudah ditransfer pada bulan April lalu dengan langsung ke rekening masing-masing sebesar 105 persen dari jumlah gaji," ujarnya.
Sejumlah tenaga kerja menolak bonus yang diberikan dan meminta sesuai dengan tuntutan, karena belum ada solusi terbaik maka instansi terkait akan memanggil kedua belah pihak untuk mencarikan jalan keluarnya.
Pihak PT Inecda Plantation akibat mogok kerja selama tiga hari tersebut sedikitnya 350 hingga 400 ton tandan buah sawit TBS kebun perusahaan tidak bisa dipanen.
Salah satu tenaga kerja berinisial A mengatakan, sudah selayaknya pihak perusahan PT IP memberikan tuntutan tersebut, karena selain selama ini mereka telah bekerja keras juga kondisi keuangan perusahaan semakin membaik.
" Kami berharap ada solusi terbaik dari instansi terkait," pintanya.
Ia juga menjelaskan, apa yang dilakukan oleh sejumlah tenaga kerja adalah sesuatu yang wajar, hanya menunjukan expresi kekecewaan dan berharap ada perhatian pihak perusahaan. ***4***