Pekanbaru (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau mampu  menyerap produksi pertanian setempat sebesar  6.980  ton  beras  pada  tahun 2020, naik dibandingkan tahun 2019.

"Realisasi serapan beras  di Riau naik dari 
4.416 ton pada 2019 menjadi 6.980  ton pada  tahun 2020," kata Kepala Bulog Riau-Kepri  Bahtiar  Sekar   kepada  ANTARA di Pekanbaru, Jumat.

Dikatakan H Bahtiar, Bulog  Riau Kepri mampu menyerap lebih  133,63 persen dari target  

Menurutnya, ini adalah prestasi gemilang  Bulog Riau Kepri sepanjang 10 tahun terakhir, hingga tercatat di urutan tiga secara nasional.

"Jadi serapan padi petani tahun  2020  maksimal mencapai  6.980 ton beras atau setara gabah  13.960  ton," katanya.

Menurutnya, meskipun Provinsi Riau dan Kepri bukan daerah penghasil padi, namun untuk menjalankan amanat pemerintah pusat dengan menjaga harga jual di tingkat petani, Bulog harus berupaya memaksimalkan penyerapan.

Ia mengatakan penetapan target serapan gabah ini  terus naik  dalam kurun waktu lima tahun terakhir. 

Ia mengakui tahun 2018 lalu  Bulog hanya mampu menyerap beras petani sebanyak 2.500 ton  beras saja, jauh dari target yang ditetapkan yakni 4.000 ton.

"Tahun ini capaian tertinggi Kanwil Riau Kepri selama 5 tahun terakhir,  target juga  sudah di atas dari pengadaan lima tahunan terakhir," katanya.

Hal ini tercapai berkat produksi tahun 2020, cukup baik didukung cuaca yang cukup bagus, dan  faktor harga juga cenderung stabil sepanjang tahun.

Terkait harga pembelian petani (HPP)  juga semakin baik sesuai Permendag no 24  tahun 2020, untuk Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani Rp4.200 per kg, dan di tingkat penggilingan Rp4.250 per kg.


Baca juga: Stok beras Bulog Riau -Kepri cukup hingga awal tahun 2021

Baca juga: Bulog Riau-Kepri tuntas salurkan bansos beras 10 juta ke 163.356 RTS


 

Pewarta : Vera Lusiana
Editor : Riski Maruto
Copyright © ANTARA 2025