Jakarta (Antarariau.com) - Informasi tentang kesehatan ternak khususnya sapi selama ini hanya bersumber dari buku konvensional yang umumnya tebal dan dengan Bahasa yang kompleks. Sementara, dewasa ini masyarakat pada umumnya mencari informasi melalui internet, dan bahkan menurut penelitian yang dilansir perusahaan riset We Are Social 94% pencarian informasi melalui internet dilakukan dengan telepon genggam.
Menyadari hal ini, Badan Litbang Pertanian mulai mengembangkan sebuah aplikasi berbasis android yang berisi tentang informasi kesehatan sapi. Aplikasi yang dirancang oleh peneliti dari Balai Besar Penelitian Veteriner ini akan sangat membantu khususnya bagi peternak sapi, penyuluh, mahasiswa ataupun masyarakat pecinta dunia peternakan.
Selain itu, aplikasi ini dibuat untuk mendukung program pemerintah yaitu upaya khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB) demi mewujudkan swasembada daging sapi, mengingat salah satu kendala dalam program ini yaitu rendahnya pengetahuan dan pemahaman peternak terkait dengan permasalahan kesehatan sapi dan gangguan reproduksi pada ternak.
Aplikasi yang diberi nama TAKESI yang merupakan singkatan dari Teknologi Android Kesehatan Sapi ini secara garis besar terdiri dari empat komponen utama, yaitu penyakit dan gangguan reproduksi pada sapi indukan, penyakit dan gangguan pada anak sapi, manajemen kesehatan sapi dan kontak ahli.
Untuk memudahkan pengguna, aplikasi ini disusun menggunakan Bahasa yang sederhana, singkat dan jelas. Bahkan, kami memasukkan beberapa Bahasa daerah populer perihal nama penyakit-penyakit tertentu ujar Dr. April Wardana, peneliti yang membidani lahirnya TAKESI ini.
Menurut April, aplikasi ini mempunyai beberapa kelebihan, walaupun beberapa aplikasi serupa telah tersedia, namun kesemuanya masih dalam Bahasa asing dan beberapa diantaranya kurang sesuai dengan kondisi penyakit yang ada di Indonesia, sementara TAKESI mampu memberikan informasi dengan sederhana, namun jelas dan informatif.
Kelebihan lain dari TAKESI adalah adanya sarana kontak ahli, sehingga pengguna dapat langsung berkomunikasi dengan para ahli ataupun petugas kesehatan hewan setempat baik lewat SMS atau telepon, tambah April.
Jika belum mempunyai informasi yang cukup, pengguna pun dapat memasukkan kata kunci sesuai dengan gejala klinis yang dilihat dan TAKESI akan menyajikan beberapa alternative kemungkinan penyakit yang menyerang ternaknya.
Selanjutnya, pengguna dapat membaca informasi singkat serta membandingkan gambaran klinis melalui galeri foto pada aplikasi yang kemudian dapat diinformasikan kepada tenaga medis sehingga tenaga medis akan langsung dapat mempunyai gambaran mengenai kasus yang akan ditangani.
Berita Lainnya
Ditengah wabah PMK, kebutuhan sapi kurban di Meranti meningkat
15 June 2022 20:25 WIB
Penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak tak ditemukan di Meranti
18 May 2022 15:43 WIB
Menteri PPPA: Lingkungan sehat cegah penyakit pneumonia pada anak
12 November 2020 16:10 WIB
Wapres sebut masalah netralitas ASN pada pilkada merupakan penyakit lama
15 September 2020 15:52 WIB
Cegah Penyakit Pada Anak-anak, Dinkes Riau Gelar Program Gabungan
29 July 2016 19:14 WIB
Gubernur ingatkan warga beli hewan kurban disertai bukti Surat Keterangan Kesehatan Hewan
27 June 2022 13:13 WIB
Riau libatkan Asosiasi Dokter Hewan dan pengusaha obat tangani PMK ternak sapi
26 June 2022 18:09 WIB
Riau libatkan Asosiasi Dokter Hewan dan pengusaha obat tangani PMK sapi
24 June 2022 21:27 WIB