Paris (Antarariau.com) - Raksasa telekom Finlandia Nokia mengatakan pada Kamis, mereka berencana merumahkan sekitar 600 pegawai di Prancis, seiring upayanya untuk menghemat biaya dan mengubah fokus bisnisnya yang menimbulkan kerugian.
Grup tersebut mengatakan pihaknya berencana mengurangi 597 karyawan di Prancis, sekitar 10 persen dari total pegawainya di negara itu, dan serikat pekerja Prancis mengatakan langkah itu "tidak dapat diterima."
Nokia, yang tidak lagi membuat ponsel karena telah menjual bisnis itu kepada Microsoft, membeli produsen peralatan telekomunikasi Prancis-Amerika Alcatel-Lucent pada 2015 dalam kesepakatan yang diharapkan dapat mengarah pada penghematan biaya.
Pemutusan hubungan kerja di Prancis akan berdampak pada layanan administrasi dan dukungan, tetapi tidak akan memengaruhi bagian penelitian dan pengembangan, seiring upayanya untuk berfokus kembali pada jaringan telekomunikasi 5G yang berkecepatan tinggi, peralatan keamanan siber dan internet, kata grup tersebut.
Nokia menargetkan penghematan dana sebesar 1,2 miliar euro (sekitar Rp19,1 triliun) sebelum akhir 2018 menyusul kerugian bersih sebesar 766 juta euro (sekitar Rp12,1 triliun) pada tahun lalu, demikian AFP.
Berita Lainnya
Prancis musnahkan sekitar 600.000 unggas untuk cegah flu burung
06 January 2021 16:10 WIB
Status AS siaga tinggi, Pentagon pindahkan sekitar 1.600 tentara ke Washington
03 June 2020 13:07 WIB
Sekitar 600 prajurit AS masih akan tetap berada di Suriah
11 November 2019 16:32 WIB
KPK sita uang sekitar Rp600 juta terkait OTT Bupati Lampung Utara
07 October 2019 10:57 WIB
AS Kirim Sekitar 600 Tentara Tambahan ke Irak
29 September 2016 12:12 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB