Pekanbaru (Antarariau.com) - Direktur RGE, Anderson Tanoto, menyatakan Program Desa Bebas Api yang diinisiasi oleh APRIL adalah salah satu program yang efektif untuk mengurangi kebakaran lahan dan hutan, dengan mengutamakan kebersamaan para pihak.
"Ini tidak hanya memberikan penghargaan, tapi juga kebersamaan dari para pihak dengan pendekatan landscape," kata Anderson Tanoto pada "Responsible Business Forum" di Jakarta, Rabu.
RGE adalah induk dari APRIL yang menjadi salah satu pendiri aliansi pemangku kepentingan untuk pencegahan kebakaran atau "Fire Free Alliance (FFA)", yang didalamnya juga mengadopsi program Desa Bebas Api sebagai andalan untuk pencegahan kebakaran lahan dan hutan dengan melibatkan masyarakat.
FFA diluncurkan pada 29 Februari 2016 dan merupakan sebuah wadah sukarela dan terdiri dari berbagai pemangku kepentingan, mencakup perusahaan-perusahaan kehutanan dan perkebunan, LSM dan mitra terkait lainnya yang tertarik untuk menyelesaikan masalah kebakaran dan kabut asap yang berkepanjangan di Indonesia dengan fokus pada pencegahan dengan melibatkan masyarakat lokal.
Para pendirinya yakni perusahaan-perusahaan industri kehutanan, kelapa sawit dan LSM, yakni APRIL, Asian Agri, IDH, Musim Mas, PM. Haze, dan Wilmar. Pada tahun 2017, terdapat beberapa anggota baru yang bergabung dengan FFA, yaitu Sime Darby dan IOI Group.
Baru satu tahun berjalan, FAA selama 2016 berhasil mendorong peningkatan hingga 756 persen dalam jumlah desa yang berpatisipasi dalam program Desa Bebas Api di Indonesia, jika dibanding sejak Program Desa Bebas Api atau "Fire Free Village Programme/" pertama kali diluncurkan oleh APRIL, yang hanya melibatkan 9 desa pada pertengahan tahun 2015.
Para anggota FFA telah secara cepat memperluas jangkauan upaya pencegahan kebakarannya ke 218 desa di sejumlah daerah di Indonesia. Jumlah itu termasuk 77 desa yang telah mendaftarkan diri ke perusahaan-perusahaan anggota FFA untuk terlibat dalam program bebas api yang intensif pada tahun 2016.
Manajer Perlindungan Hutan APRIL, Craig Tribolet, mengatakan pada tahun 2017 terus mengoptimalkan jangkauan ke masyarakat untuk mendukung program Desa Bebas Api. Salah satunya adalah melakukan kampanye ke sekolah-sekolah, hingga menggandeng kelompok pengajian kaum ibu.
"Perempuan dalam kelompok religi punya pengaruh yang kuat untuk mendukung program ini," kata Craig.
Anderson Tanoto: Desa Bebas Api Bukan Sekedar Penghargaan
