Purbalingga (Antarariau.com)- Sekitar 200 pengikut Islam Aboge (Alif Rebo Wage) di Desa Onje, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, baru melaksanakan Salat Idul Adha yang dipusatkan di Masjid Sayyed Kuning, Rabu.
Dari pantauan Antara di Desa Onje, Kecamatan Mrebet, Purbalingga, ratusan pengikut Islam Aboge mendatangi Masjid Sayyid Kuning pada Rabu pagi untuk mengikuti pengajian yang dilanjutkan dengan salat Idul Adha yang dipimpin imam merangkap khatib, Kiai Maksudi.
Sementara dalam khotbah berbahasa Jawa yang disampaikan usai Salat Idul Adha, Khatib Kiai Maksudi menjelaskan tentang makna fastabiqul khairat atau ajakan berlomba-lomba berbuat kebajikan.
Khatib juga mengajak jamaah Salat Idul Adha meneladani keikhlasan putra Nabi Ibrahim AS, yakni Nabi Ismail AS untuk berkorban sebagai wujud ketakwaan kepada Allah SWT.
Setelah khotbah Salat Idul Adha selesai, seluruh jamaah berdiri di safnya masing-masing untuk saling bersalam-salaman sambil melantunkan salawat.
Saat ditemui wartawan, Kiai Maksudi mengakui Salat Idul Adha bagi pengikut Islam Aboge baru dilaksanakan dua hari setelah tanggal yang ditetapkan pemerintah, 12 September 2016.
"Hal ini berdasarkan hitungan (kalender, red.) yang telah ditetapkan sejak zaman Sultan Agung dari Kerajaan Mataram sekitar tahum 1288 dan masih diyakini hingga sekarang karena Aboge merupakan suatu akidah," katanya.
Berdasarkan hitungan Aboge tersebut, kata dia, tanggal 1 Muharam 1437 Hijriah jatuh pada hari Jumat yang selanjutnya diturunkan untuk menentukan tanggal 1 Zulhijah.
Dalam hal ini, kata dia, tanggal 1 Zulhijah 1437 Hijriah jatuh pada hari Senin (5/9).
"Oleh karena Hari Raya Idul Adha dirayakan setiap tanggal 10 Zulhijah, berarti Aboge merayakannya pada tanggal 14 September," jelasnya.
Lebih lanjut, Maksudi mengatakan pada Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriah, Masjid Sayyid Kuning juga melaksanakan pemotongan hewan kurban sebanyak sembilan ekor kambing.
Menurut dia, daging kurban tersebut nantinya akan dibagikan kepada masyarakat terutama keluarga tidak mampu.
Salah seorang generasi muda Aboge, Lutfilatul Aziz mengatakan Islam Aboge merupakan suatu keyakinan yang tumbuh dari kepribadian masyarakat atau Kejawen (Jawa) sehingga tidak melakukan perekrutan dalam upaya mencari jamaah.
"Itu keyakinan pribadi masing-masing. Biasanya kalau Kejawennya kuat akan ikut Aboge," kata putra Kiai Maksudi itu.
Sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, dia mengaku biasa saja dalam menjalankan keyakinannya di kampus.
Menurut dia, hal itu disebabkan dosen maupun mahasiswa UIN lainnya telah tahu tentang Aboge sehingga mereka tidak mempermasalahkannya.
Disinggung mengenai kemungkinan adanya mahasiswa UIN lainnya yang mengikuti keyakinan Aboge, dia yang sudah kuliah selama 13 semester itu mengaku tidak mengetahuinya karena selama ini belum pernah pernah ada forum bagi mahasiswa pengikut Aboge di kampus.
Berita Lainnya
Sinergi dengan BRK Syariah, GSB Riau Evaluasi Proses Penyembelihan Hewan Kurban Idul Adha
24 July 2024 10:36 WIB
DLH Kampar sembelih empat sapi
20 June 2024 19:34 WIB
PT SRL serahkan kurban di Tempuling Inhil
20 June 2024 18:53 WIB
Rayakan Idul Adha 1445H, Kemenkumham Riau potong 5 sapi dan 3 kambing
20 June 2024 11:27 WIB
Karyawan Muslim RAPP peringati Idul Adha 1445, berbagi 143 hewan kurban
19 June 2024 16:13 WIB
GALERI FOTO - DPRD Riau jadi tempat pelaksanaan Shalat Idul Adha
19 June 2024 14:25 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno sebut Idul Adha beri kontribusi ekonomi Rp200 triliun
19 June 2024 11:30 WIB
127 hewan kurban disalurkan Pertamina Patra Niaga saat Idul Adha
19 June 2024 6:05 WIB