Perang Robot "Line Follower" di Unika Soegijapranata Semarang

id perang robot, line follower, di unika, soegijapranata semarang

Perang Robot "Line Follower" di Unika Soegijapranata Semarang

Semarang (Antarariau.com)- Belasan tim yang berasal dari berbagai sekolah di Jawa Tengah mengadu cepat robot "line follower" andalannya pada Robo Vaganza 2016 Unika Soegijapranata Semarang.

Pada kompetisi robot yang berlangsung di kampus Unika Soegijapranata Semarang, Rabu, tampil setidaknya 16 tim, terdiri atas empat tim kategori "Small" dan selebihnya berlomba di kategori "Big".

Lomba adu cepat "line follower" itu terbagi dua kategori, yakni "Small" untuk siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah atas (SMP), serta "Big" untuk sekolah menengah atas (SMA) dan umum.

Beberapa peserta tampak kecewa melihat robot andalannya tak mencapai garis "finish" atau keluar dari jalur yang disediakan, berbeda dengan peserta yang memenangi lomba terlihat sumringah.

"Waktu persiapannya sempit sih. Jadi, susah juga. Kami hanya memiliki waktu sekitar 2-3 hari untuk membangun robot," kata Michael Amadeus, peserta dari SMP Kristen Tritunggal, Semarang.

Siswa kelas II SMP itu, mengaku selama ini sekolah memang menyelenggarakan ekstrakurikuler robotika sehingga tertarik untuk menekuni dunia robotika, termasuk "line follower" yang dilombakan itu.

"Biaya pembuatan robot ini sekitar Rp500 ribu. Kami dibantu oleh kakak mahasiswa dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga," katanya sambil dibenarkan Valencio Matthew, rekan satu timnya.

Tim lainnya, Samuel Cahyo dari SMP PL Domenico Savio Semarang, mengaku kesulitannya terletak pada perakitan komponen robot, sementara untuk pengaturan programnya tidak begitu susah.

"Kami coba-coba dulu, trial and error di garis biasa, baru dicoba dan disesuaikan dengan (garis, red.) track perlombaan. Ya, senenglah tadi (robot, red.) kami menang jarak," katanya.

Berbeda dengan tim dari kategori "Small" yang rata-rata mengirimkan satu robot, tim dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Yogyakarta yang berlomba di kelas "Big" mengirimkan tujuh robotnya.

"Kami mengirimkan tujuh robot. Enam robot di antaranya masuk semifinal karena ada dua robot kami yang saling ketemu (di lomba, red.)," kata Tubagus Eko, siswa kelas X SMK Negeri 3 Yogyakarta.

Untuk membuat robot "line follower" yang canggih, kata dia, membutuhkan biaya sekitar Rp1 juta dan dibutuhkan waktu sekitar seminggu untuk mempersiapkan robotnya sebelum tampil di lomba itu.

"Di sekolah kami ada ekstrakurikuler robotika. Duitnya, ya, tidak langsung ada, kami ngumpulin uang dulu, nabung. Kami kan menanggung sendiri biaya pembuatan robot yang dilombakan," katanya.

Lomba robot bertajuk "Robo Vaganza" itu, merupakan ajang tahunan dan sudah ketujuh kalinya digelar oleh Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Unika Soegijapranata Semarang.