Mungkinkah Nusakambangan Menjadi Sarang ISIS?

id mungkinkah, nusakambangan menjadi, sarang isis

 Mungkinkah Nusakambangan Menjadi Sarang ISIS?

Oleh Sumarwoto

Cilacap, (Antarariau.com) - Pulau Nusakambangan yang dikenal sebagai Alcatraz-nya Indonesia kembali menjadi pusat perhatian.

Tidak hanya terkait rencana eksekusi sejumlah terpidana mati kasus narkoba tahap kedua, tetapi juga permasalahan lainnya.

Salah satu permasalahan di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, yang belakangan ini mencuat adalah ancaman gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Bahkan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun curiga jika Nusakambangan telah disusupi gerakan ISIS karena saking banyaknya pembesuk yang mengunjungi terpidana kasus terorisme di sejumlah lembaga pemasyarakatan pulau "penjara" itu, khususnya pembesuk Abu Bakar Baasyir yang menghuni Lapas Pasir Putih.

Abu Bakar Baasyir pada tahun 2014 sempat dikabarkan telah membaiat sejumlah terpidana kasus terorisme untuk bergabung dengan ISIS.

"Kita akan koordinasikan dengan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Teroris) juga, soalnya bahaya jika tiap hari ada sekitar 15 pembesuk, bisa kayak MLM (Multilevel Marketing) itu," kata Ganjar.

Ia mengatakan bahwa perlu koordinasi serius terkait penanganan permasalahan di Pulau Nusakambangan.

Ancaman gerakan ISIS yang ditujukan ke Nusakambangan pun sempat beredar dalam sebuah video berdurasi tiga menit lima detik yang diunggah di situs "Youtube" dengan judul "News Salim Mubarok Abu Jandal Daulah Islamiyyah".

Video tersebut berisi orasi seorang anggota ISIS asal Indonesia yang menggunakan sebo (penutup kepala) warna hitam dan berpakaian loreng serta berlatar belakang pantai.

Dalam orasinya, anggota ISIS itu mengancam akan membebaskan Abu Bakar Baasyir dan Aman Abdulrahman yang berada di Nusakambangan.

Tidak hanya itu, di ujung barat Pulau Nusakambangan yang dikenal dengan nama Selok Jero juga telah berdiri sebuah masjid dari aliran Salafi Wahabi.

Padahal, Pulau Nusakambangan merupakan kawasan khusus yang harus steril dari berbagai aktivitas selain pembinaan bagi warga binaan pemasyarakatan.

Keberadaan santri-santri masjid tersebut sempat mendapat tudingan sebagai bagian dari kelompok garis keras atau pendukung ISIS dan dikabarkan pula menggelar pelatihan mirip militer.

Akan tetapi, tudingan tersebut dibantah oleh Kepala Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Besar Polisi Ulung Sampurna Jaya yang sempat mendatangi Selok Jero maupun menerima kunjungan balasan dari para tokoh Salafi.

"Salafi, dari hasil pengamatan saya langsung turun ke sana (Selok Jero di Pulau Nusakambangan bagian barat, red.), tidak ada masalah, mereka tidak melakukan seperti yang kita perkirakan. Mereka juga menentang tindakan yang dilakukan ISIS dan mereka juga akan mem-back up Polri," katanya.

Dia mengatakan bahwa kelompok Salafi berada di Selok Jero, ujung barat Pulau Nusakambangan, yang sebenarnya merupakan tanah timbul hasil sedimentasi Segara Anakan.

"Mereka justru sekarang ini tergantung kita. Kita kalau mau memakai mereka itu dengan baik, mereka menjadi benteng bagi kita karena setiap ada apa pun yang masuk lewat situ, mereka akan menginformasikan ke kita," katanya.

Menurut dia, tokoh-tokoh Salafi itu juga siap membentengi santri-santri mereka agar tidak terjerumus masuk ke dalam aliran ISIS.

Bersambung ke hal 2 ....