Pasir Pengaraian, (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, menurunkan petugas Puskesmas Rambah Hilir untuk menarik suplemen makanan yang sudah kedaluwarsa.
Sedikitnya terdapat tujuh hingga delapan botol suplemen yang ditarik kembali oleh pihak Puskesmas setempat dari korban banjir di Dusun Surau Munai, Desa Rambah Hilir Timur.
"Petugas Puskesmas Rambah Hilir sudah menariknya dari korban banjir," kata Grifino selaku kepala Dinas Kesehatan Rohul, di Pasir Pengaraian, Rabu.
Dia memastikan bahwa belum ada korban banjir yang telah mengonyumsinya.
Suplemen makanan yang dibagikan oleh pihak Puskesmas Rambah Hilir kepada korban banjir di Surau Munai berjenis Lytamin (Lysine + vitamin) yang diproduksi Oktober 2012 dan expired pada akhir Oktober 2014.
Suplemen tersebut berbentuk cairan yang akan diberikan untuk anak korban banjir.
Dia mengungkapkan bahwa proses pendistribusian bukan kesalahan mutlak dari bagian analisis Puskesmas Rambah Hilir.
Menurut dia suplemen makanan yang sudah kedaluwarsa sebenarnya telah dipisahkan dari suplemen yang masih layak konsumsi, namun ada yang ikut terbagikan kepada korban banjir.
"Mungkin karena terburu-buru, pegawai di Puskesmas tidak memeriksa ulang," ujarnya.
Atas kejadian itu, dia mengakui pihak Puskesmas Rambah Hilir segera mengganti suplemen makanan dengan yang baru.
Dia berharap korban banjir di lain daerah segera memberitahukan kepada dinas terkait jika mengetahui dan menemukan obat-obatan yang dibagikan sudah kedaluwarsa.
Sebelumnya, korban banjir di Surau Munai mengakui jika suplemen makanan yang dibagikan petugas Puskesmas Rambah Hilir kepada korban banjir sudah kedaluwarsa dua minggu.
"Sebelum diberikan kepada anak, kami periksa kode expired nya, tapi sudah kedaluwarsa dua minggu," kata Husni.