Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait Sinergi Program Pembangunan Bidang Ketenagakerjaan dengan Pendidikan Dasar dan Menengah, di Jakarta, Senin.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan kerja sama ini menjadi langkah awal dalam upaya menyelaraskan dunia pendidikan dengan kebutuhan industri, khususnya melalui skema school to work transition.
“Inisiatif ini bertujuan untuk menjembatani dunia pendidikan dengan dunia kerja agar lulusan SMA dan SMK lebih siap menghadapi tantangan di industri,” ujar Menaker Yassierli, dikutip dari keterangan resmi.
Menurut Menaker, tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah memastikan lulusan pendidikan benar-benar siap kerja.
Salah satu fokus utama Kemnaker adalah merancang program school to work transition yang relevan dengan perkembangan teknologi, khususnya dalam bidang IT dan digitalisasi, guna memenuhi kompetensi yang dibutuhkan untuk pekerjaan masa depan.
“Ini sejalan dengan tuntutan kita dalam memenuhi kompetensi-kompetensi untuk future jobs. Kita berharap potret pengangguran lulusan SMA dan SMK ke depannya semakin menurun, dan kita memiliki solusi dengan adanya penyelarasan dari institusi pendidikan lanjut kepada dunia vokasi,” kata Menaker.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyampaikan bahwa MoU dengan Kemnaker bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelatihan vokasi bagi siswa SMK melalui kerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) yang dikelola Kemnaker.
“Kami ingin memastikan bahwa lulusan SMK memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Dengan mendapatkan pelatihan di BPVP, para siswa akan lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja dengan keterampilan yang lebih mumpuni,” ujar Abdul Mu'ti.
Abdul Mu’ti mengharapkan melalui MoU ini siswa SMA dan SMK akan mendapatkan pelatihan yang berorientasi pada kebutuhan industri dan dunia kerja.
Selain meningkatkan keahlian sesuai bidang yang mereka tekuni, para siswa juga akan memperoleh sertifikat sesuai dengan program pelatihan yang mereka ikuti di BPVP Kemnaker.
“Sertifikasi ini diharapkan dapat menjadi modal bagi mereka untuk bersaing di dunia kerja maupun menjadi wirausaha mandiri,” kata dia.
Baca juga: DPR RI minta Kemendikdasmen inventarisasi infrastruktur sekolah Indonesia
Baca juga: Wamendikdasmen serap aspirasi dari SMP IT Dar Ma'arif NU di Pekanbaru