Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengembangkan budidaya tanaman pangan dan hortikultura dengan memanfaatkan taman kota dan jalur hijau.
"Saya ingin sekali mengubah konsep penghijauan kota Jakarta. Kita butuh tanaman seperti tanaman buah, di Jakarta itu jarang," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno dalam acara panen serentak di lahan pertanian Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Rabu.
Rano menilai tanaman di Jakarta masih terlihat kaku karena tidak adanya ekosistem burung sehingga tidak menghidupkan lingkungan.
"Tanaman yang ada di kita ini kaku, hanya hijau tapi tidak memberikan apa-apa. Misalnya Monas bagus hijau, cuman tidak ada tanaman buah. Jadi setiap wilayah kalau ada tanaman yang bisa mendatangkan burung, ekosistem wilayah itu akan berbeda," ujar Rano.
Rano juga mencontohkan banyaknya pohon mangga di sepanjang jalan, kampung, pinggir sawah, dan hampir setiap rumah di wilayah Indramayu. Sehingga Kabupaten Indramayu dijuluki kota mangga.
"Itu di jalan utama semua tanaman mangga Indramayu. Dulu itu menjadi apa ya? Menjadi penghijauan kota, tapi tiba-tiba menghasilkan, jadinya produktif," ucap Rano.
Oleh karena itu, Rano meminta dinas terkait bersama pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya untuk memetakan dan mengelompokkan wilayah mana yang strategis untuk ditanam tanaman konsumtif di jalur hijau.
"Artinya itu kita tinggal pengelompokan. Jakarta ini sebetulnya kota pertanian. Daerah Condet terkenal dengan salaknya, itu adalah realitanya kalau Jakarta adalah kota pertanian. Cuman memang karakter pertanian Jakarta itu bukan seperti wilayah Jawa Barat, memang harus urban farming," jelas Rano.
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB University) Arif Satria siap mendukung penuh produktivitas tanaman di Jakarta demi ketahanan pangan sekaligus menjaga lingkungan.
"IPB siap dampingi Provinsi DKI Jakarta dalam rangka membangkitkan kembali pertanian, karena DKI sejatinya adalah kota pertanian, ada Kampung Rambutan, Kebon Kacang, Kebon Sirih, ada Duren Sawit, Kebon Jeruk," kata Arif.
Adapun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan panen serentak sebanyak 20 ton cabai hingga ikan di 266 titik yang ada di enam wilayah Jakarta menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Komoditas yang dipanen meliputi sayuran seperti cabai, bawang merah, kangkung, bayam, tomat, terong, buah-buahan, tanaman pangan, dan ikan.
Tujuan panen serentak ini tentunya meningkatkan pasokan dan ketersediaan pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, sekaligus mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan.
Peserta panen serentak 2025 ini terbanyak melibatkan 1.330 orang yang terdiri atas kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), masyarakat penggiat pertanian perkotaan (urban farming), pembudidayaan ikan, dan unsur Pemerintah Kota se-Jakarta.
Baca juga: Pemprov Riau berupaya tingkatkan produksi padi lokal melalui lima program
Baca juga: Pemkot Bandung kembangkan tanaman sorgum guna topang ketahanan pangan