Tanjungpinang (ANTARA) - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyempatkan diri berkunjung ke Cagar Budaya Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Setibanya di museum pada Selasa, Menteri Fadli Zon disambut langsung Wakil Gubernur (Wagub) Kepri Nyanyang Haris Pratamura serta Wakil Wali Kota Tanjungpinang Raja Ariza, dengan pertunjukan tarian silat dan prosesi pemasangan Tanjak atau penutup kepala khas Melayu.
Menbud Fadli Zon kemudian diajak berkeliling museum oleh Kepala UPTD Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, Siti Umi Muslimah, untuk melihat langsung berbagai artefak, naskah kuno, dan benda-benda bersejarah lainnya.
"Museum ini menampilkan perjalanan sejarah, budaya, serta jejak peradaban Tanjungpinang dan Kepri secara lebih luas," kata Siti kepada Menteri Fadli Zon.
Menteri Fadli Zon mengungkapkan kekagumannya terhadap museum yang menyimpan berbagai peninggalan bersejarah, termasuk manuskrip-manuskrip kuno dari para penulis terdahulu serta catatan tentang berdirinya Kesultanan Riau-Lingga.
Menbud Fadli Zon juga menyoroti pentingnya museum ini dalam menggambarkan proses akulturasi budaya yang terjadi di Tanjungpinang akibat interaksi dengan berbagai peradaban, seperti China, India, Timur Tengah, dan Eropa.
"Museum ini bukan hanya menyimpan sejarah dan budaya, tetapi juga menunjukkan bagaimana Tanjungpinang pernah menjadi pusat perdagangan yang melahirkan akulturasi dari berbagai bangsa," katanya.
Fadli Zon juga berharap museum ini dapat menarik lebih banyak wisatawan, baik nasional maupun internasional, sehingga mereka dapat memahami cikal bakal Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu.
Selain itu Menteri Fadli Zon pun mendorong Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah yang saat ini berstatus sebagai museum tipe B dapat berkembang menjadi museum tipe A pada masa mendatang.
Menurutnya, peningkatan status tersebut memerlukan berbagai pengembangan, seperti penambahan kurator dan edukator, serta pemanfaatan teknologi digital agar museum lebih interaktif dan menarik bagi generasi muda.
"Ke depan, museum ini perlu memiliki lebih banyak koleksi, memperkaya informasi sejarah secara lebih mendetail, serta memanfaatkan teknologi digital agar bisa lebih interaktif. Dengan begitu, museum ini bisa semakin menarik bagi pengunjung, khususnya generasi muda,” ujar Fadli Zon.
Mantan anggota DPR RI itu pun menyampaikan harapannya agar Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah semakin banyak dikunjungi oleh generasi muda, sehingga kesadaran akan pentingnya melestarikan sejarah dan budaya lokal semakin meningkat.
Baca juga: Menbud Fadli Zon sebut persoalan pertanian tak bisa lepas dari budaya
Baca juga: Menbud Fadli Zon tegaskan Indonesia sebagai saksi perjalanan evolusi manusia