BMKG minta warga waspadai curah hujan dan angin kencang di NTB

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, BMKG

BMKG minta warga waspadai curah hujan dan angin kencang di NTB

Arsip foto - Pengendara saat melintas ketika terjadi hujan di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Senin (20/01/2025). (ANTARA/Akhyar Rosidi.)

Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) telah memasuki musim penghujan, sehingga warga diharapkan tetap waspada peningkatan curah hujan dan angin kencang di awal Februari 2025.

"Waspadai peningkatan curah hujan dan angin kencang di wilayah NTB," kata Kepala Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid Lombok, Satria Topan dalam keterangan tertulis di Mataram, Sabtu.

Selama beberapa hari sebelumnya, hujan mengguyur hampir merata di wilayah NTB dengan intensitas sedang - lebat, menyebabkan adanya luapan dan banjir di beberapa tempat. BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang - lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang masih akan terjadi hingga 06 Februari 2025 mendatang.

"Perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia saat ini menunjukkan dinamika atmosfer yang signifikan terhadap potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk NTB," katanya.

Lebih lanjut, aktifnya Madden Jullian Oscillation (MJO) dan gelombang Rossby Ekuator di beberapa wilayah Indonesia, termasuk wilayah NTB, adanya Potensi TC Genesis di Selatan Nusa Tenggara Barat yang membentuk daerah belokan, pertemuan, dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang dapat meningkatkan aktifitas konvektif dan dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia termasuk NTB.

Kondisi inilah yang menyebabkan adanya potensi cuaca ekstrem yang diprakirakan terjadi di wilayah Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu, Bima, dan Kota Bima.

"Cuaca ekstrem diprakirakan terjadi pada pagi hingga malam hari," katanya.

Ia menyatakan pengenalan produk terbaru dari BMKG yaitu produk prakiraan cuaca daerah rawan banjir dan longsor , dengan tujuan memberikan informasi terkini untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi cuaca ekstrem di wilayah Nusa Tenggara Barat.

"Sepekan ke depan guna mendukung upaya mitigasi dan penanggulangan bencana," katanya.

Tidak hanya cuaca buruk, terdapat potensi gelombang tinggi di wilayah perairan NTB hingga 06 Februari 2025 dengan kategori tinggi gelombang 1.25 – 2.5 meter di Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian selatan, Selat Sape bagian Selatan, dan Samudera Hindia Selatan NTB.

"Terdapat peningkatan potensi tinggi gelombang 2.5 – 4.0 meter di Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian selatan, Selat Sape bagian Selatan, dan Samudera Hindia Selatan NTB," katanya.

Masyarakat dihimbau untuk memastikan saluran air lancar untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan agar tidak terjadi luapan atau banjir, turut serta dalam melakukan penataan lingkungan salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan.

"Warga diharapkan melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh di sekitar rumah agar tidak roboh tertiup angin kencang," katanya.

Baca juga: BMKG prakirakan mayoritas wilayah Indonesia berpotensi diguyur hujan pada Kamis

Baca juga: Mayoritas kota besar Indonesia diguyur hujan ringan-berpetir