Pekanbaru (ANTARA) - Warga Negara Indonesia (WNI) korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) yang selamat membantah pihaknya menyerang duluan hingga terjadinya penembakan tersebut.
Hal itu dikatakan oleh Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha di Pekanbaru, Rabu, saat kedatangan jenazah Basri yang tewas di Malaysia.
"Dalam rilis yang disampaikan oleh polisi Malaysia dikatakan ada penyerangan yang dilakukan oleh warga kita, namun korban yang selamat membantah penyerangan tersebut," papar Judha.
Oleh karena itu, Kementerian Luar Negeri akan terus melakukan proses penyelidikan lebih lanjut dan menyeluruh
"Apakah penggunaan kekerasan dan kekuatan hingga mematikan ini sudah sesuai prosedur, ataukah ada penggunaan kekuatan yang berlebihan, akan dilakukan penyelidikan," lanjutnya.
Tambah Judha, keadaan dua korban lainnya sudah stabil, sedangkan dua lainnya masih kritis.
Diberitakan sebelumnya, lima WNI yang diduga Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal menjadi korban penembakan oleh APMM. Kejadian ini mengakibatkan satu korban bernama Basri tewas, sedangkan empat lainnya luka-luka.