Jakarta (ANTARA) - Penjaga Pantai Jepang (Japan Coast Guard/JCG) dan Badan Keamanan Laut Indonesia (Bakamla) memulai latihan patroli pengejaran kapal di perairan Jakarta, pada Jumat.
Dengan menggunakan Kapal Settsu dan mengerahkan sekitar 40 personel, JCG melakukan latihan gabungan tersebut sebagai bagian dari kerja sama dengan Bakamla dalam menangani tindak kejahatan di wilayah perairan.
"Jadi, tujuan dari latihan ini adalah untuk mempererat kerja sama kedua pihak dalam penanganan tindak kejahatan dan pengawasan wilayah perairan," kata Funahashi, Chief Communicator of Japan Coast Guard, Jakarta, Jumat.
Berdasarkan pantauan ANTARA terhadap aktivitas latihan tersebut, Kapal JCG Settsu dan Kapal Bakamla KN Pulau Marore meninggalkan Pelabuhan Tanjung Priok pada pukul 08.00 WIB untuk memulai latihan di lepas pantai di dekat pelabuhan.
Latihan gabungan itu dimulai dengan tahap persiapan, termasuk menurunkan water jet boat, yang akan dijadikan sebagai kapal yang dicurigai melakukan pembajakan di wilayah perairan, pada sekitar pukul 09.00 WIB.
Sementara kapal yang dicurigai mencapai jarak tertentu di depan Kapal Settsu dan KN Pulau Marore, kedua kapal, pada jarak sekitar 100 meter, melakukan koordinasi untuk mulai melakukan pengejaran.
Selanjutnya pada pukul 10.11 WIB, saat Kapal Settsu dan KN Pulau Marore berada pada jarak 1 mil zona bahari, KN Pulau Marore mulai melakukan pengejaran terhadap kapal yang dicurigai, disusul oleh Kapal Settsu hingga mencapai jarak 0,5 mil zona bahari dari kapal yang dicurigai.
"Jadi, Settsu akan mengejar suspicious boat dan mengeluarkan suara peringatan pada jarak 0,5 nautical miles dari suspicious boat," kata Funahashi, Chief Communicator of Japan Coast Guard.
Berikutnya pada 10.25 WIB, Kapal Settsu mengibarkan bendera warna kuning dan hitam, mengeluarkan sinyal suara peringatan sebanyak empat kali terhadap kapal yang dicurigai agar mereka berhenti.
"Stop Engine, stop engine," menurut pesan yang disampaikan melalui mikrofon oleh personel Kapal Settsu.
Setelah melakukan pengejaran, Kapal Settsu dan KN Pulau Marore mengapit kapal yang dicurigai dan secara prosedural mengawal kapal tersebut hingga ke pelabuhan untuk ditindaklanjuti.