Polisi masih buru pelaku penikaman bersenjata api di Pekanbaru

id Penikaman di Pekanbaru,Penikaman pekanbaru

Polisi masih buru pelaku penikaman bersenjata api di Pekanbaru

Aparat kepolisian saat melakukan olah lokasi kejadian penikaman dan penembakan oleh orang tak dikenal di Pekanbaru. (ANTARA/Annisa Firdausi)

Pekanbaru (ANTARA) - Aparat kepolisian masih memburu pelaku penikaman terhadap seorang pria saat meminta iuran sampah di Jalan Hang Tuah, Pekanbaru yang mengaku sebagai anggota, Senin (6/1) lalu.

Kasatreskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra saat dikonfirmasi, Kamis, mengatakan pihaknya telah memeriksa enam orang saksi untuk mendalami kasus ini.

“Pelaku masih dalam proses penyelidikan. Sudah enam saksi yang kami periksa," sebut Kompol Bery kepada awak media.

Salah satu pelaku yang diduga membawa senjata api serta sempat mengaku sebagai anggota juga belum dapat dipastikan kebenarannya.

"Salah satu pelaku yang diduga membawa senjata api juga sempat mengaku sebagai anggota, tetapi setelah kami koordinasikan dengan instansi terkait, tidak ada kaitannya dengan dinas tersebut,” ujarnya.

Selain itu, tambahnya, saat ini proses pembayaran di DLHK sudah dilakukan secara online menggunakan rekening.

Hingga kini, polisi terus mengumpulkan bukti dan keterangan tambahan untuk mengidentifikasi pelaku yang masih buron.

Diberitakan sebelumnya, seorang pria menjadi korban penikaman oleh dua orang tak dikenal (OTK) saat meminta tagihan sampah di Jalan Hang Tuah, Pekanbaru, Senin (6/1) sekitar pukul 14.00 WIB.

Berdasarkan keterangan saksi bernama Aris (61), pria yang meminta tagihan sampah ini ditikam berulang kali oleh orang tak dikenal sebelum pelaku melepaskan tembakan ke udara.

Aris menjelaskan bahwa peristiwa bermula saat korban sedang mengambil bukti kwitansi. Tiba-tiba datang motor lain, dan pelaku tanpa bicara langsung menikam bagian belakang korban dua kali.

Bahkan menurut saksi lain bernama Andrian, salah satu pelaku sempat melepaskan tembakan ke udara. Bahkan kaca angkotnya sempat dipukul dengan tongkat.

“Ada tembakan ke atas, terus kaca angkot saya dipukul pakai tongkat. Mereka juga hampir pukul saya sambil bilang, ‘saya anggota,’” jelasnya.