Jakarta (ANTARA) - Bandar Udara (Bandara) Internasional Damaskus kembali beroperasi melayani rute internasional pada Selasa (7/1) dengan penerbangan ke Uni Emirat Arab (UEA) dan Qatar, saat pemerintahan sementara di Suriah terus meningkatkan hubungan dengan negara-negara Teluk.
Penerbangan pertama berangkat pada Selasa pagi waktu setempat menuju Sharjah, UEA, sementara pesawat lain tiba dari Doha, penerbangan sipil pertama dari Qatar dalam 13 tahun terakhir, kata sejumlah pejabat bandara itu.
Perjalanan udara tersebut kembali dioperasikan setelah tumbangnya rezim Bashar al-Assad pada Desember lalu, sekaligus menandakan potensi hubungan yang menghangat antara pemerintahan baru Suriah dan negara-negara tetangganya di Teluk.
Asaad Hassan al-Shibani, yang menjabat menteri luar negeri (menlu) sementara Suriah, baru-baru ini menggelar pembicaraan di Doha dengan Perdana Menteri sekaligus Menlu Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, yang memecah kebekuan diplomatik selama bertahun-tahun antara kedua negara itu.
Pertemuan Doha berfokus pada rekonstruksi dan transisi Suriah, dengan kedua belah pihak menyatakan ketertarikan mereka pada kerja sama ekonomi dan diplomatik, menurut sejumlah pejabat yang mengetahui tentang pembicaraan tersebut.
Al-Shibani juga mengunjungi UEA pada Senin (6/1) sebagai bagian dari tur Teluk yang lebih luas yang bertujuan membangun hubungan dengan kepemimpinan Suriah yang baru.
Baca juga: Qatar kembali buka kedutaan di Damaskus Suriah setelah 13 tahun
Baca juga: Aturan jam malam di Damaskus dicabut, PM interim Suriah imbau pengungsi pulang