Jakarta (ANTARA) - Legenda bola basket Indonesia Adhi Pratama Prasetyo memberi pesan atau nasihat kepada para pemain muda, khususnya yang berposisi sebagai center dalam sebuah tim.
Dalam laman Indonesian Basketball League (IBL) yang dipantau ANTARA di Jakarta, Selasa, ia membeberkan berdasarkan pengalamannya sebagai atlet profesional, para pemain yang memerankan diri sebagai "big man", harus bisa mengasah kemampuan selain di bawah ring.
"Dalam basket modern seperti sekarang, big man main di bawah ring saja tidak cukup. Harus bisa menembak dan dribble juga, jadi itu semua harus diasah," kata peraih most valuable player (MVP) NBL Indonesia (sekarang IBL) musim 2014-2015 itu.
Lebih lanjut mantan pemain Pelita Jaya Jakarta tersebut membeberkan, kemampuan atau skill itu dia asah saat beberapa tahun sebelum memutuskan pensiun, demi mengikuti perkembangan zaman.
Adhi mengungkapkan, selama 11 tahun karir profesionalnya, semua pengalaman pahit dan manis pernah dirasakannya.
Bila tidak gigih, dia bisa saja menyerah di tengah jalan untuk meneruskan karir sebagai pemain bola basket di Tanah Air.
Namun, pemain setinggi 1,97 meter itu terus berusaha pantang menyerah.
Bahkan, butuh tiga kali final sebelum akhirnya Adhi mencicipi gelar juara IBL.
"Kuncinya adalah sabar. Pemain muda harus memahami itu, tidak ada yang instan," ujar mantan center andalan tim nasional bola basket Indonesia itu.
Adhi Pratama memulai karir basket profesional di pertengahan 2009.
Muba Hangtuah adalah klub pertama dalam karirnya.
Bermodal tinggi di atas rata-rata pemain Indonesia pada masa tersebut, yaitu 1,97 meter, dia bermain dengan baik di bawah asuhan Nathaniel Canson.
Adhi menjalani debut profesional pada NBL Indonesia 2010-2011.
Pada NBL Indonesia 2014-2015, Pelita Jaya membuat perubahan besar untuk merombak tim.
Klub itu mendatangkan Faisal Julius Achmad, Amin Prihantono, Tri Hartanto, dan terakhir Adhi Pratama.
Pada tahun itulah Adhi mendapatkan penghargaan individu tertinggi sebagai pemain basket yaitu most valuable player (MVP).
Saat itu, dia tampil 30 laga dari total 33 pertandingan Pelita Jaya di babak reguler.
Ia mencetak rata-rata 12,4 poin dan 8,7 rebound per gim. Ternyata potensi besar Adhi Pratama makin terlihat setelah bermain bersama Ponsianus ‘Komink’ Nyoman Indrawan dan rekan-rekannya.
Sampai akhirnya menjadi juara di IBL 2016-2017 bersama Pelita Jaya.
Adhi memutuskan pensiun pada 2020 karena cedera cartilage yang menghantui dirinya.
Baca juga: Indonesia bertekad tumbangkan Thailand di laga perdana SEA V League 2024
Baca juga: LeBron sebut Tim Amerika Serikat masih harus berbenah meski menang atas Serbia
Berita Lainnya
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani kenakan tarif penggunaan drone bagi wisatawan
18 September 2024 17:01 WIB
Korut modifikasi pesawat Rusia untuk bangun pesawat peringatan awal udara
18 September 2024 16:37 WIB
Nilai tukar rupiah stagnan setelah BI turunkan suku bunga BI-Rate
18 September 2024 16:26 WIB
BPBD Jawa Barat catat 700 rumah rusak terdampak gempa magnitudo 5.0 di Bandung
18 September 2024 15:51 WIB
Ikut Rakor bersama Bawaslu, Pj Gubernur Rahman Hadi tegaskan ASN netral pilkada Riau
18 September 2024 15:30 WIB
PTPN IV Regional III dinobatkan sebagai The Best Digital Agroindustry Transformation in Riau Province
18 September 2024 15:26 WIB
BPBD Jabar sebut 20 orang alami luka akibat gempa Bandung Rabu pagi
18 September 2024 15:21 WIB
WHO kutuk ulah militer Israel tembaki konvoi tim kesehatan PBB di Jalur Gaza
18 September 2024 15:09 WIB