Helikopter Lanud Roesmin Nurjadin pantau karhutla dari udara

id Lanud Roesmin Nurjadin,Karhutla Riau

Helikopter Lanud Roesmin Nurjadin pantau karhutla dari udara

Lanud Roesmin Nurjadin saat patroli karhutla di Riau. (ANTARA/Ho-Lanud Roesmin Nurjadin)

Pekanbaru (ANTARA) - Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin menerbangkan helikopter untuk patroli udara guna memantau kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau, Selasa (30/7).

Adapun armada yang diturunkan ialah Helikopter H225M/Caracal yang bertugas sebagai SAR di Lanud Roesmin Nurjadin dengan diawaki oleh Mayor Pnb Nodhi dan Copilot Lettu Pnb Diki.

Kepala Dinas Operasi Lanud Roesmin Nurjadin Kolonel (Pnb)Widi Nugroho dalam pernyataannya, Rabu, menyebutkan ini merupakan kombinasi latihan rutin bagi awak helikopter dari Skadron Udara 8 tersebut.

"Kegiatan ini merupakan strategi terintegrasi yang melibatkan berbagai pihak guna menangani ancaman karhutla yang dapat merusak lingkungan dan keselamatan masyarakat," sebut Widi.

Dikatakannya, pihaknya memang aktif berpatroli di daerah yang rawan karhutla. Menggunakan helikopter, tim Lanud Roesmin Nurjadin dapat memantau kondisi hutan dan lahan dari ketinggian sehingga memungkinkan untuk mendeteksi potensi titik api atau asap lebih cepat dan lebih akurat.

“Dengan memanfaatkan teknologi dan kemampuan penerbangan, kami dapat segera merespons jika ada tanda-tanda kebakaran sebelum menjadi masalah besar," ujarnya.

Selain itu patroli udara juga dapat membantu tim water bombing dan tim darat dengan memberikan informasi yang detil mengenai lokasi dan intensitas kebakaran.

Berdasarkan data Meteorologi Base Ops Lanud Roesmin Nurjadin, per tanggal 29 Juli 2024 terdapat 98 titik api dengan wilayah dominan terdapat di Kabupaten Pelalawan. Sedangkan pada 30 Juli 2024, terdapat 75 titik api yang tersebar cukup merata di wilayah Provinsi Riau.

"Sejak pelaksanaan operasi, satgas udara telah berhasil mendeteksi beberapa titik api kecil yang dapat segera dipadamkan sebelum menyebar. Keberhasilan ini menegaskan pentingnya peran teknologi dan koordinasi dalam mencegah bencana yang lebih besar," lanjut Widi.

Melalui upaya ini, pihaknya berharap tak hanya mengurangi resiko karhutla, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.

"Kami juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa setiap potensi kebakaran dapat diantisipasi dengan baik," tambahnya.