BNPB siap pasang 20 unit sensor EWS di aliran sungai di Gunung Marapi Sumbar

id Berita hari ii, berita riau antara,berita riau terbaru

BNPB siap pasang 20 unit sensor EWS di aliran sungai di Gunung Marapi Sumbar

Tim Pemetaan Evaluasi Risiko BNPB melakukan survei lapangan mencari titik pemasangan sensor peringatan dini (early warning system/EWS) bencana banjir bandang aliran sungai Gunung Marapi di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Senin (10/6/2024). (ANTARA/HO-BNPB) (ANTARA/HO-BNPB)

Pekanbaru (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) siap memasang 20 unit sensor sistem peringatan dini (early warning system atau EWS) bencana banjir bandang di aliran sungai di kawasan Gunung Marapi, Sumatera Barat.

Direktur Mitigasi Bencana BNPB Berton Suar Pandjaitan di Jakarta, Selasa, mengatakan aliran sungai yang akan dipasang sensor EWS di wilayah Kabupaten Tanah Datar, Agam, dan Kota Padang Panjang.

"Saat ini tim sedang melaksanakan survei di sana mencari titik atau lokasi strategis untuk memasang 20 unit sensor dan rambu mitigasi bencana itu," kata dia.

Berdasarkan hasil analisa BNPB diketahui Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang merupakan wilayah rawan bencana banjir bandang karena beririsan langsung dengan sejumlah sungai yang aliran airnya berhulu di Gunung Marapi. Gunung berapi tersebut telah beberapa kali erupsi sejak beberapa waktu terakhir.

Data BNPB, 62 warga di kabupaten dan kota setempat meninggal dunia akibat banjir bandang dengan material bercampur dengan hasil aktivitas vulkanik gunung berapi itu.

Berton menilai berbagai informasi sistem EWS tersebut penting bagi masyarakat, supaya mereka meminimalisasi dampak bencana banjir itu jika terjadi kembali.

Ia menyebut potensi dampak bencana itu masih tinggi. Berdasarkan analisa tim ahli geologi, sekitar 700 ribu meter kubik material vulkanik mengendap di kawasan puncak atau lereng Gunung Marapi.

Ia menjelaskan puluhan sensor EWS yang akan dipasang BNPB itu berkemampuan untuk mengukur curah hujan, ketinggian muka air sungai, dan akan terintegrasi dengan sensor cuaca yang telah dipasang oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di tiga tempat sekitar lereng Gunung Marapi.

Ia menjelaskan tentang sistem kerja perangkat itu. Bila hujan mengguyur di kawasan hulu sungai sehingga air mengalir dengan deras dan volume air sungai mulai meningkat maka sensor EWS akan membunyikan sirine. Sirine itu sebagai tanda bahaya sehingga masyarakat selanjutnya bisa melakukan penyelamatan diri.