Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS jelang akhir pekan menguat dipengaruhi oleh pernyataan dovish Ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed terkait penurunan suku bunga acuan atau Fed Funds Rate (FFR).
Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah dibuka naik 29 poin atau 0,18 persen menjadi Rp15.626 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.655 per dolar AS.
"Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang melanjutkan pelemahan setelah pernyataan Powell yang dovish," kata analis mata uang Lukman Leong kepada ANTARA di Jakarta.
Namun, penguatan rupiah akan terbatas karena investor masih menantikan data penting Non-Farm Payroll (NFP) AS malam ini.
NFP diperkirakan akan menambahkan 200 ribu pekerja, Powell mengatakan mereka sudah mendekati pemangkasan suku bunga.
Lukman memproyeksikan rupiah bergerak di rentang Rp15.600 per dolar AS sampai dengan Rp15.700 per dolar AS.
Baca juga: Nilai tukar rupiah meningkat seiring pasar nantikan pidato Ketua The Fed
Baca juga: Nilai tukar rupiah Rabu pagi naik menjadi Rp15.759 per dolar AS
Berita Lainnya
Studi terbaru sebut pekerja pada waktu (shift) malam rentan kena diabetes dan obesitas
13 May 2024 10:33 WIB
Mesir: Perjanjian damai dengan Israel adalah 'pilihan strategis'
13 May 2024 10:20 WIB
Harga emas batangan Antam stabil di angka Rp1,333 juta per gram
13 May 2024 10:12 WIB
Gunung Ibu di Maluku Utara melontarkan abu vulkanik setinggi lima kilometer
13 May 2024 10:08 WIB
Nilai tukar rupiah diprediksi terkonsolidasi pada awal pekan
13 May 2024 10:04 WIB
Kemunculan Raffi Ahmad jadi fenomena baru di Pilkada Jawa Tengah
11 May 2024 16:25 WIB
Indonesia dorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina di PBB
11 May 2024 16:15 WIB
Nadhif Basalamah dan penyanyi Inggris Henry Moodie bahas proses kreatif pembuatan lagu
11 May 2024 16:04 WIB