Pekanbaru (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menerima bantuan 2 tonberas dariAPP Forestry wilayah Riau melalui PT Arara Abadi untuk disalurkan kepada masyarakat Riau yang terkena dampak banjir.
Penyerahan bantuan berupa beras ini dari PT Arara Abadi langsung diserahkan Wahyu S.Hut mewakili Direktur Arara Abadi didampingi Humas PT Arara Abadi Nurul Huda dan FOM Decha F.Hane, bertempat di Kantor BPBD Riau di Pekanbaru, Jumat (5/1).
KalaksaBPBD Riau M Edy Afrizal didampingi Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Jim Gafur kepada media (05/01/2024) menyampaikan: ”Banjir di Riau tahun ini luar biasa, ada peningkatan yang cukup signifikan, banyak wilayah-wilayah Desa di Riau yang terendam banjir dan itu mengganggu aktifitas masyarakat, sehingga masyarakat tidak dapat lagi bekerja, mencari penghasilan untuk kebutuhan hidup. Dampak dari banjir terjadi hampir rata-rata di semua kabupaten/kota.
Ketika ditanyakan sudah berapa daerah yang terdampak banjir,Edy Afizalmenyampaikan berdasarkan status siaga sudah 10 kabupaten/kota telah menyatakan status siaga banjir, yakni Kabupaten: Kampar, Kuantan Singingi (Kuansing), Bengkalis, Siak, Pelalawan, Indragiri Hulu (Inhu), Rokan Hulu (Rohul), Dumai, Rokan Hilir (Rohil) dan Kepulauan Meranti.
Sementara untuk daerah yang sangat kritis yaitu: Kampar, Rokan Hulu, Pelalawan, Kuantan Singingi, Inhu (Indragilir Hulu). Jadi ada lim kabupaten ini saat ini benar-benar kritis, tapi bukan berarti kabupaten/Kota lainnya tidak ada banjir, namun belum begitu masif seperti 5 kabupaten/kota yang kritis tersebut.
"Kita dari Pemprov Riau setiap saat terus memantau perkembangan situasi dan curah hujan serta berkoordinasi dengan BMKG, dan jika sudah mengkhawatirkan kita akan mengingatkan kabupaten/kota untuk selalu waspada terhadap bencana banjir, termasuk memantau perkembangan pembukaan pintu air di PLTA Koto Panjang.
Edy Afrizal menambahkan bencana ini bukan tanggung jawab pemerintah saja, di situ ada masyarakat, swasta dunia usaha, kalangan akademisi dan juga kalangan media. Ada pentahelixnya (potensi lokal untuk gotong royong menangani bencana).
"Kebersamaan ini yang terus kita bina. Kita mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada APP Forestry dan PT Arara Abadi mudah-mudahan ada perusahaan swasta lainnya, juga BUMN maupun BUMD yang lain yang tergerak hatinya untuk membantu masyarakat. Mudah-mudahan bantuan APP Forestry dan Arara Abadi ini sebagai pionir untuk memberikan motivasi kepada perusahaan-perusahaan yang lain, karena perusahaan di Riau banyak," demikian Edy Afrizal.
Sementara itu Wahyu yang mewakili Direktur PT Arara Abadi-APP Forestrymenyampaikan penyerahan bantuan dari perusahaan ini adalah sebagai wujud kepedulian perusahaan atas musibah bencana banjir yang terjadi pada beberapa daerah di Rau.
”Kami dari APP Forestry melalui PT Arara Abadi hari ini menyerahkan bantuan beras kepada Pemprov melalui BPBD Riau untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Mudah-mudahan bantuan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak bencana banjir," ujarnya.
Selain bantuan beras yang diserahkan melalui BPBD Riau, penyerahan bantuan lainnya juga dilakukan masing-masing distrik yang berada di tujuh kabupaten/kota di Riau, berupa bantuan sembako seperti beras, gula, mi instan dan sebagainya.
Berita Lainnya
BMKG imbau waspadai gelombang tinggi 2,5 meter di Samudera Hindia barat Nias
16 October 2024 13:35 WIB
MPR temui Wapres ke-6 RI Try Sutrisno sampaikan undangan pelantikan Prabowo-Gibran
16 October 2024 12:26 WIB
UNICEF: Serangan Israel ke tenda pengungsi di RS Gaza tragedi yang guncang dunia
16 October 2024 12:12 WIB
Presiden Jokowi lanjutkan kunjungan kerja di Sumut
16 October 2024 11:56 WIB
Berikut ini 16 menteri Jokowi yang dipanggil Prabowo ke Kertanegara
16 October 2024 9:59 WIB
Siasat UMKM binaan PT EDI raup belasan juta di kebun kelapa sawit
16 October 2024 9:45 WIB
Presiden Jokowi yakini penunjukan menteri eranya oleh Prabowo melalui seleksi
15 October 2024 16:42 WIB
Kemenag ingatkan sanksi bagi pelaku usaha apabila tidak urus sertifikasi halal
15 October 2024 15:49 WIB