Jakarta (ANTARA) - Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia (Bareskrim Polri) memberikan perhatian khusus terhadap wilayah-wilayah yang terdapat banyak pelajar maupun generasi muda, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam upaya pemberantasan peredaran gelap narkoba.
"Khususnya di DIY, karena di sini adalah kota wisata, kota pelajar, kota budaya, kami tentunya memberikan perhatian khusus kepada wilayah-wilayah banyak generasi muda, banyak mahasiswa, banyak pelajar," kata Kabareskrim Polri Komjen Pol. Wahyu Widada dalam keterangannya di Yogyakarta, Sabtu.
Meski demikian, kata Kabareskrim, bukan hanya Provinsi DIY yang meliputi empat kabupaten dan satu kota, tetapi beberapa tempat lain yang banyak universitas ditargetkan jangan sampai terjadi kasus peredaran gelap narkoba.
Untuk itu, Polri bersama jajaran Reserse Narkoba Kepolisian Daerah (Polda) di seluruh Indonesia akan melakukan pemantauan secara khusus di wilayah-wilayah yang ditinggali para generasi muda maupun pelajar.
"Para direktur resnarkoba polda sudah saya instruksikan untuk pemantauan secara khusus di daerah yang banyak mahasiswa, banyak pelajar, jangan sampai mahasiswa dan pelajar terpengaruh untuk menjadi pengguna narkoba," katanya.
Lebih lanjut Kabareskrim mengatakan bahwa pemberantasan narkoba jadi komitmen Polri karena narkoba adalah musuh bersama, musuh seluruh bangsa, khususnya bangsa Indonesia yang sedang dalam pembangunan menuju Indonesia menuju lebih baik.
Pada tahun 2030, kata dia, Indonesia akan mengalami bonus demografi. Apabila mereka yang dalam usia produktif ini tidak bisa bekerja dengan baik, tidak bisa menjalankan perannya dengan baik, akan mengganggu tercapainya visi Indonesia Emas Tahun 2045.
"Oleh karena itu, jangan sampai nanti mereka yang dalam usia produktif terlena dengan penggunaan narkoba sehingga tidak menghasilkan apa-apa, dan lebih banyak mudaratnya," katanya.
Terkait dengan pengungkapan kasus narkoba berkedok penjualan cairan happy water dan keripik pisang yang diproduksi di Kabupaten Bantul, DIY, serta delapan orang telah diamankan, dia mengatakan bahwa pengungkapan kasus itu menjadi komitmen Polri dalam memberantas narkoba yang kini modus operandinya sudah makin berkembang.
"Pengungkapan ini salah satu bentuk komitmen Polri untuk bersinergi dengan seluruh stakeholder, baik dengan TNI, pemda, aparat penegak hukum, kejaksaan, maupun pengadilan. Kami bekerja sama dengan pemerhati narkoba serta seluruh masyarakat," katanya.
Baca juga: Bareskrim Polri ungkap produsen oli palsu beromzet Rp20 miliar per bulan
Baca juga: Bareskrim Polri kirim tim asistensi buru pelaku pembuang kokain di Anambas
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB