Jakarta (ANTARA) - Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Nutrition menemukan segenggam kacang dapat mengurangi risiko depresi hingga 17 persen.
Dalam studi itu, seperti disiarkan Medical Daily (16/8) para peneliti menganalisis data dari sekitar 13.000 orang, dengan usia rata-rata 58 tahun, dari Biobank Inggris, database biomedis berskala besar.
Para peserta tidak mengalami depresi pada awal penelitian. Kemudian, peneliti menggunakan kuesioner mencatat asupan kacang dan gejala depresi atau penggunaan antidepresan pada peserta.
Peneliti mengatakan konsumsi kacang rendah hingga sedang yakni 0 hingga 1 porsi (30 gram per hari) dikaitkan dengan risiko depresi 17 persen lebih rendah selama masa tindak lanjut 5,3 tahun dibandingkan dengan tanpa konsumsi kacang.
Mereka percaya efek perlindungan kacang berasal dari sifat anti-inflamasi dan antioksidan, meski penelitian tersebut belum melakukan analisis penyebabnya.
"Nutrisi ini mencegah peradangan di seluruh tubuh, termasuk otak. Para peneliti percaya peradangan di otak adalah penyebab banyak penyakit, seperti demensia dan depresi," kata pakar diet yang tidak terlibat dalam studi, Natalie Rizzo.
Menurut Rizzo, studi ini menunjukkan korelasi antara konsumsi kacang dan insiden depresi yang lebih rendah, tetapi memang demikian tidak menunjukkan sebab-akibat.
Sementara itu, beberapa pakar meyakini asam amino dalam kacang, seperti arginin, glutamin, serin, dan triptofan, memberikan manfaat karena penurunan kadar asam amino berhubungan dengan depresi.
Selain mengurangi risiko depresi, kacang-kacangan juga bermanfaat untuk kesehatan jantung. Konsumsi kacang dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol LDL dan trigliserida dalam tubuh. Ketika kadar kolesterol berkurang, pada gilirannya mengurangi risiko penyakit jantung koroner dan infark miokard.
Kacang juga bermanfaat dalam penurunan berat badan. Penelitian menunjukkan bahwa meskipun kacang umumnya tinggi kalori, makanan ini dapat membantu menurunkan berat badan. Ini karena semua kalori dalam kacang tidak diserap oleh tubuh.
Kacang juga bisa membantu mengontrol diabetes. Studi memperlihatkan pasien diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik mengalami peningkatan dalam indikator kesehatan mereka seperti kadar gula darah dan tekanan darah saat kacang dimasukkan ke dalam makanan.
Kacang-kacangan mengandung beberapa nutrisi penting, termasuk vitamin E, magnesium, selenium, dan serat. Serat tinggi pada kacang-kacangan seperti almond, pistachio, dapat meningkatkan kesehatan usus dan mengurangi risiko berkembangnya penyakit.
Baca juga: Menurut studi, kacang ternyata bagus untuk penderita diabetes
Baca juga: Cara untuk cegah kanker nasofaring dengan resep "kacang mete" ala mahasiswa
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB