Rengat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu menggelar upacara hari "Rengat Bersejarah" 2023 di Depan Tugu Peringatan, Kota Rengat, Kamis.
Upacara mengenang peristiwa perlawanan sengit rakyat Indragiri terhadap penjajahan Belanda pada 1949.
Pada kesempatan itu, Bupati Indragiri Hulu Rezita Meylani Yopi selain menghadiri juga menjadi inspektur upacara.
Upacara ditandai dengan peletakan karangan bunga di tugu peringatan oleh Bupati Rezita. Dan selanjutnya, pembacaan cuplikan peristiwa 5 Januari 1949 oleh siswi SMK Kesehatan Har Kausyar Adjie Arya Syakilla.
Bupati Rezita dalam sambutannya menyebutkan, sejarah Kota Rengat bersejarah, berdarah, berawal dari perlawanan rakyat terhadap kedzolimantentara Belanda yang menyerang Indragiri pada 5 Januari 1949.
"Rakyat Indragiri maju bersama, mempertahankan wilayah, hingga terjadi perang," katanya di Rengat.
Tentara Belanda tertarik menguasai karena Rengat adalah pusat Pemerintahan Indragiri dan dinilai kota yang sangat strategis bagi Belanda.
Sedangkan Pemerintahan Indragiri pada waktu itu dipimpin oleh seorang Bupati bernama Tulus. Dengan melihat gerak gerik Belanda ingin menyerang, rakyat melakukan perlawanan.
Akhirnya, terjadi pertumpahan darah, korban berjatuhan dari kedua belah pihak. Sedangkan, perlawanan rakyat Indragiri berujung jatuh korban hingga mencapai 2000 rakyat dan Bupati Tulus ikut di dalamnya.
"Peristiwa berdarah itu, perlu dikenang diperingati sebagai bukti cinta pada perjuangan," ujarnya.
Bahkan, dengan mengenang sejarah adalah bentuk penghargaan dan tanda bangsa yang besar.
Mengenang peristiwa berdarah itu, Pemkab Inhu setiap tahun menggelar upacara peringatan dan penghormatan.
Selain itu, Bupati Rezita juga mengajak segenap komponen masyarakat Indragiri Hulu, mengisi hasil perjuangan itu dengan menjadikan Indragiri Hulu lebih baik, masyarakat yang lebih sejahtera.
Setelah selesai upacara itu, Bupati Rezita bersama rombongan melakukan acara tabur bunga di dua lokasi yakni di halaman belakang Wisma Embun Bunga dan Jembatan Trio Amanah Rengat.