Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri China Wang Yi menekankan perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan (LCS) demi pembangunan kawasan.
Pernyataan tersebut disampaikan Wang dalam pidatonya melalui video pada upacara pembukaan seminar memperingati 20 tahun penandatanganan Deklarasi Perilaku Para Pihak (Declaration on the Conduct of Parties/DoC) di Laut China Selatan.
DoC merupakan dokumen politik pertama yang ditandatangani oleh China dan negara-negara ASEAN mengenai isu Laut China Selatan. Dokumen tersebut menetapkan prinsip-prinsip dasar dan norma-norma umum bagi semua pihak untuk menangani isu Laut China Selatan, kata Wang.
Menlu China itu menekankan bahwa negara-negara kawasan adalah pihak-pihak nyata yang bertanggung jawab untuk menangani isu Laut China Selatan dengan baik. Untuk itu, Wang meminta semua pihak untuk terus menjaga perdamaian di kawasan.
Semua pihak harus dengan tegas mendukung semua upaya yang kondusif untuk penyelesaian dan pengelolaan perselisihan secara damai, menolak segala bentuk kata-kata dan perbuatan yang menciptakan ketegangan dan memicu konfrontasi di kawasan, ujar Wang.
Wang menyerukan upaya untuk meningkatkan mekanisme dialog bilateral dan multilateral terkait isu maritim, membangun dan memajukan mekanisme kerja sama antara negara-negara pesisir, secara aktif mempromosikan kerja sama praktis di bidang penelitian ilmiah.
Dia juga menekankan pentingnya upaya pelestarian lingkungan, pencarian dan penyelamatan serta bidang lainnya, serta diskusi tentang pengembangan bersama sumber daya alam di Laut China Selatan.
Untuk menyerukan jaminan kelembagaan yang lebih kuat untuk mengelola perbedaan dan mempromosikan kerja sama, Wang mengatakan China akan terus menjunjung tinggi prinsip persahabatan, ketulusan, saling menguntungkan, dan inklusivitas dalam diplomasi bertetangganya, serta bekerja dengan negara-negara ASEAN untuk menjadi pembela perdamaian maritim, pembangun ketertiban maritim, promotor kerja sama maritim, dan kontributor pembangunan maritim.
Baca juga: Filipina ajukan protes atas tindakan ilegal China di Laut China Selatan
Baca juga: Kasal: Pembentukan Koarmada RI yang baru untuk hadapi situasi di LCS